Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Juru bicara PPP Arsul Sani mengapresiasi kunjungan pimpinan PKS ke Istana Negara.Juru bicara PPP Arsul Sani mengapresiasi kunjungan pimpinan PKS ke Istana Negara.
PKS yang begitu keras ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla seolah mulai melunak. Benarkah PKS kini mulai jadi anak manis dan bicara soal dukungan ke program pemerintah mengikuti jejak Partai Amanat nasional (PAN)?
Di bawah kepemimpinan Presiden PKS Sohibul Iman, mereka ingin membuang kesan lama. Terbukti dengan dikembalikannya lagi slogan bersih, peduli, dan profesional.
Selain itu, kedatangan Sohibul Iman didampingi Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera, Ketua DPP Almuzzamil Yusuf, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Wirianingsih, dan Ketua Bidang Pekerja, Petani, dan Nelayan Ledia Hanifah Amalia ke Istana Negara, Senin (21/12), makin memperkuat dugaan itu.
Amat mungkin juga ada pembicaraan tentang reshuffle kabinet dalam pertemuan Presiden PKS dengan Presiden Jokowi. Akan tetapi, PKS membantahnya. "Kan sudah disebutkan, kami PKS tetap di Koalisi Merah Putih (KMP). Kami oposisi loyal. KMP juga menyatakan ini. Pemerintah jalankan kebijakannya, kami jadi pengontrol," jelas Sohibul.
"Apakah kami dukung pemerintah? Jelas kalau pemerintah punya program baik, ya kami dukung. Karena kita beda posisi, makanya bisa saling melengkapi," ujar Sohibul.
Dalam pertemuan itu, Mardani Ali Sera menegaskan partainya tidak ditawari posisi menteri di Kabinet Kerja oleh Presiden Jokowi. PKS pun tidak ingin masuk kebinet.
Juru bicara PPP Arsul Sani mengapresiasi kunjungan pimpinan PKS ke Istana Negara. Akan tetapi, menurutnya, jangan langsung dipersepsikan perubahan sikap politik partai tersebut.
"Saya menilai pertemuan PKS dengan Presiden Jokowi merupakan silaturahim politik yang baik," katanya.
Menurut dia, silaturahim politik itu tidak dalam konteks PKS bergabung ke pemerintah, tetapi menjaga agar kegaduhan politik bisa diredam.
"Ini untuk menjaga agar kegaduhan politik akibat saling lempar pernyataan yang tidak proporsional bisa dikurangi atau diredam. Masih terlalu pagi jika pertemuan tersebut dimaknai sebagai bentuk perubahan posisi politik PKS terhadap pemerintahan."
Manuver Hamdan
Selain PKS, kemarin, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva juga merapat ke Istana. Namun, Hamdan yang pernah berkiprah bersama Partai Bulan Bintang itu mengaku pertemuannya dengan Presiden lebih membicarakan soal ketimpangan ekonomi.
Hamdan juga menepis ada kesepakatan politik terkait dengan kedatangannya kali ini.
"Hahahaha, tadi kan tidak ada pembicaraan itu. Tidak ada pembicaraan itu karena memang hari ini saya sebagai Tetua Laznah Tanfidziyah Serikat Islam," kata Hamdan yang sempat digadang-gadang untuk mengisi posisi Jaksa Agung tersebut. (Ant/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved