Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
Budaya batik seharusnya dapat menjadi cara pemersatu bangsa. Demikian kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Kemanusiaan dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.
Menurut Puan, pengakuan Lembaga Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) terhadap batik sebagai warisan dunia dengan sendirinya mengakui jika kebudayaan batik mewakili kompleksitas tinggi kebudayaan bernilai tinggi.
“Perlu ada terobosan agar batik itu diterima masyarakat. Saat ini sudah banyak anak muda yang pakai batik, tapi mereka maunya dengan gaya mereka sendiri,” ucap Puan dalam sambutannya di perhelatan Cipta dan Alun Budaya bertajuk Perempuan dan Canting, di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Salemba, Jakarta, kemarin.
Untuk itu, dirinya mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi Ikatan Alumni (Iluni) Universitas Indonesia (UI) tadi malam itu.
Menurutnya, batik dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai pembangunan kemanusiaan Indonesia. Dan, malam itu diluncurkan pula batik Iluni UI yang menurut Puan dapat diterima kalangan anak muda.
“Kegiatan ini harus dapat dilanjutkan dengan langkah-langkah strategis yang dapat memberikan nilai tambah dan bahkan solusi terhadap persoalan bangsa melalui pendekatan budaya,” imbuh Puan.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Iluni Arief Budhy Hardono turut menyatakan jika budaya sudah sepantasnya menjadi pemimpin di Indonesia. “Inilah saatnya budaya menjadi pang-lima,” ucap dia.
Menurut dia, kegiatan malam tersebut menjadi salah satu cara untuk mewariskan budaya. Menurutnya, kegiatan tersebut akan diikuti kegiatan lainnya yang bertemakan pelestarian budaya.
“Budaya merupakan sesuatu yang fundamental yang harus dibangun, dilestarikan, dianuti, dan diwariskan,” imbuh dia.
Sementara itu, Rektor UI Muhammad Anis dalam kesempatan tersebut menyatakan UI tidak hanya melakukan pelestarian batik melalui jalur akademik dan pengajaran saja. Tetapi, juga melakukan riset terkait batik nusantara.
“Tim peneliti Arkeologi UI juga sudah mengembangkan gerabah dengan motif dari batik Banten, dan ini kita kembalikan lagi ke lokasi aslinya, di Banten,” tukas dia. (Ric/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved