Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) optimistis doa dan zikir bersama ribuan umat Islam di Lapangan Monas, Jakarta, hari ini, berlangsung damai.
Hal itu dikemukakan oleh Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid kepada Media Indonesia, kemarin.
"Saya yakin aksi besok (hari ini) damai karena di antara mereka terikat perjanjian. Perjanjian antara penanggung jawab aksi dan aparat keamanan untuk saling menjaga dan bekerja sama agar kegiatan berjalan lancar, tertib, dan aman. MUI ingin memastikan kedua pihak menaati kesepahaman sehingga aksi superdamai terselenggara sesuai harapan seluruh rakyat Indonesia," kata Zainut Tauhid.
Harapan aksi berlangsung tertib dan damai juga diutarakan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan.
Hingga kemarin pihaknya tidak menerima informasi hal-hal yang menodai kesucian ibadah umat Islam di Lapangan Monas.
Menurut Kapolda, dengan adanya sinyal kondusif itu, petugas memberikan pengawalan tanpa senjata api.
Pihaknya pun menurunkan sekitar 500 personel kepolisian bersorban.
"Tugasnya mengawal aksi dengan melantunkan asmaul husna dan zikir di tengah massa. Kami tidak memeriksa mereka (massa). Mereka mau berdoa, paling bawa sajadah, Alquran, atau tasbih. Namun, kami mengantisipasi massa tidak dikenal," ujar Iriawan seusai memimpin apel pengamanan sekitar 3.000 petugas keamanan, di Lapangan Monas, Jakarta, kemarin.
Ustaz Arifin Ilham pun ikut mengawal aksi superdamai tersebut.
Seusai memimpin istigasah dan tablig akbar di Kantor Polresta Bogor Kota, kemarin, Arifin Ilham mengatakan, "Kita mohon kepada Allah menjaga aksi ini dari provokator dan dari kezaliman setan yang tidak ingin umat ini damai dengan pemerintah. Ada yang tidak ingin masyarakat bersatu dengan TNI-Polri."
Ketua MUI Jabar Maman Abdurrahman meminta aparat keamanan tidak risau dengan kegiatan zikir dan doa bersama untuk keselamatan negeri.
"Karena berlangsung damai, kesucian ibadah tidak tercederai."
Hanya saja MUI Kabupaten Purwakarta mengimbau umat Islam di wilayah Purwakarta tidak pergi ke Jakarta.
Menurut Ketua MUI Purwakarta KH Abun Bunyamin, aksi di Monas lebih banyak mudaratnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memantau pergerakan warga yang berangkat ke Jakarta melalui CCTV yang ada di Kompleks Balai Kota.
Lewat CCTV, Hendrar melakukan kontak langsung dengan beberapa camat dan lurah untuk mengetahui jumlah warga yang ikut kegiatan di Monas.
Kasus Ahok
Ketua Gerakan Reformis Islam Sukabumi Abah Ale mengakui tidak memberangkatkan massa ke Jakarta.
Ia memercayakan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada penegak hukum.
Kejari Jakarta Utara Agung Dipo mengatakan telah melimpahkan berkas perkara Ahok ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara kemarin.
Humas PN Jakarta Utara Hasoloan Sianturi menyatakan dua hari ke depan pihaknya akan meneliti berkas dan langsung menetapkan hakim yang akan menyidangkan kasus tersebut.
Selain doa dan zikir bersama di Lapangan Monas, hari ini juga akan berlangsung unjuk rasa sekitar 50 ribu pekerja anggota Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia di Balai Kota DKI.
Pun unjuk rasa dilakukan ribuan orang di Gedung MPR/DPR yang menuntut pemerintah kembali kepada UUD 1945 (tanpa amendemen). (Nic/Gol/Mal/DA/DD/EP/DG/RZ/HT/BB/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved