Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DIIRINGI ratusan dulur Djarot, sebutan para pendukung Calon Wakil Gubernur pasangan Basuki-Djarot, Djarot Saiful Hidayat berkeliling kampung industri rakyat Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (30/11). Maksud kedatangannya adalah untuk menjaring partisipasi warga dalam program yang disebut Kampanye Rakyat. Dalam kesempatan tersebut Djarot didampingi oleh Wakil Bendahara Tim Pemenangan Basuki-Djarot (Badja) Joice Triatman.
“Saya nemani Pak Djarot temui warga Kompleks Kopti ini. Ada banyak usaha kerakyatan berkembang di sini selain usaha tahu tempe. Ada juragan telur, kerupuk kulit, makanan ringan, bahkan produksi sosis ada di sini,” jelas Joice antusias.
Joice menjelaskan, Kampanye Rakyat yang diusung oleh pasangan Basuki-Djarot adalah konsep partisipasi aktif warga dalam mendukung pasangan calon. Bentuk partisipasi ini adalah urunan dana kampanye bagi pasangan nomor urut 2 tersebut.
“Di sini Kampanye Rakyat juga. Warga sudah mengumpulkan uang untuk disumbangkan melalui rekening resmi. Ini yang tidak dipunyai pasangan lain. Kerelawanan, kesukarelaan dalam mendukung calon,” tegas Joice.
Satu persatu rumah produksi warga komplek perumahan Koperasi Pedagang Tahu Tempe Indonesia (Kopti) disambangi keduanya. Singgah di salah satu rumah produksi tempe, Djarot menanyakan soal kesulitan produksi yang dialami pengusaha tempe rumahan.
“Biaya produksi masih mahal pak, ini pakai alat seadanya, tradisional semua,” ujar Sanusi menyampaikan keluh kesahnya.
Mendengar keluhan warga, Djarot mengatakan perlahan-lahan dengan bantuan dari Pemerintah DKI melalui program pengembangan ekonomi produksi perlu dimodernisasi. Selain itu, bahan baku juga diupayakan untuk dapat dikelola koperasi sehingga lebih memudahkan pengusaha.
“Saya ini masih Wakil Gubernur loh sampai Oktober, jadi keluhan bapak sekalian akan ditindaklanjuti selesai cuti. Tempe itu makanan saya sejak dahulu sampai sekarang. Ini memang harus dibantu berkembang,” ujar mantan Walikota Blitar dua periode itu.
Melanjutkan perjalanan, Djarot dan Joice menyambangi juragan telur ayam yang mengaku sumber telurnya berasal dari Blitar, kota dimana Djarot pernah memimpin sebagai wali kota.
“Kalau telur ayam dari Blitar ya pasti, telur bebek dari mana? Bukan dari Blitar kan? He he,” sanggah Djarot.
Mendengar sanggahan dari calon orang nomor dua di DKI ini, sang pengusaha menjelaskan bahwa ada juga telur bebek yang berasal dari Blitar walaupun kebanyakan memang di pasok dari Tegal.
Sampai di dapur tempat pengolahan kedelai, Djarot dan Joice disambut warga untuk menerima sumbangan sukarela yang ditempatkan di dalam baskom air oleh ibu-ibu pengolah kedelai tahu tempe.
“Jumlahnya 570 ribu, nanti disetor oleh perwakilan yang punya NPWP ke rekening Ahok-Djarot, ” jelas Joice yang membantu menghitung langsung.RO/OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved