Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Anies Puji Basuki Atasi Banjir

Christian Dior Simbolon
30/11/2016 05:33
Anies Puji Basuki Atasi Banjir
(MI/Barry Fathahillah)

Sandiaga mengaku kajian timnya menunjukkan warga kerap menilai penanganan kemacetan memburuk.

PASANGAN calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno memuji tiga prestasi Pemprov DKI selama dipimpin Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Keduanya siap meneruskan program yang dinilai baik bila terpilih mempimpin Jakarta.

"Misalnya, pembersihan kali, itu baik sekali dan akan kami teruskan. Kami ingin memberikan kredit kepada Pak Basuki yang sudah mendorong program tersebut," kata Anies seusai berdialog dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di Jakarta, kemarin.

Kedua, transformasi dan transparansi birokrasi yang dilakukan Ahok untuk meningkatkan pelayanan publik. Ketiga, penanganan banjir yang diatasi dengan pembangunan sodetan dan normalisasi kali.

Meski demikian, Anies menilai masih banyak celah untuk meningkatkan performa sekaligus memperbaiki kekurangan. Nantinya, jika ia dan Sandiaga terpilih, pasukan oranye yang bertugas membersihkan sungai dan sarana umum akan dibekali keterampilan mengolah sampah. Tujuannya agar mereka dapat menambah penghasilan dengan berwirausaha.

Anies juga menilai penyerapan anggaran yang rendah menghambat upaya mengatasi banjir dan kemacetan di Ibu Kota. "Selain dipengaruhi faktor-faktor lain, seperti perencanaan yang tidak menyeluruh dan kebijakan yang tidak tepat, penanganan banjir dan kemacetan juga terkendala penyerapan anggaran yang rendah," tuturnya.

Sebelumnya, Anies menyebut serapan anggaran Pemprov DKI 2015 yang hanya 68% dan pada 2016 hingga November baru 34%. Namun, Basuki membantah hal itu.

Basuki menuturkan keluar masuk APBD DKI berlangsung secara bertahap. Ia meminta Anies menggunakan data dari audit BPK. Berdasarkan data dari Pemprov DKI pun serapan APBD 2016 sudah sekitar 50%.

Lebih lanjut, Basuki menyatakan program mengatasi banjir belum rampung. Ia akan menambah embung ataupun waduk di Ibu Kota agar pencegahan banjir dapat lebih efektif. "Kita lagi mau beli-beliin tanah karena kita mau tambah 39 embung lagi," kata Basuki di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, kemarin, seperti dikutip Metrotvnews.com.

Basuki menyatakan sebanyak 50 waduk telah dibangun dan direvitalisasi sepanjang masa kepemimpinannya. "Kalau kita tambah 39 lagi, ini akan menurunkan banyak sekali banjir."

Ia juga akan memberikan hibah kepada Tangerang, Depok, dan Bogor setiap tahun Rp1 triliun dari APBD untuk kerja sama mengatasi banjir di Jakarta.


Mengurai macet

Basuki mengungkapkan agenda prioritas untuk mengurai kemacetan, yakni dengan menggencarkan pengerjaan moda transportasi massal seperti MRT dan LRT. Lalu, pengguna kendaraan pribadi akan dikenai sistem jalan berbayar (electronic road pricing/ERP) pada ruas jalan protokol.

"Jadi, ya, silakan saja nantinya yang punya mobil kalau mau pakai jalan, tapi kena bayaran ERP. Pendapatan dari ERP bisa dipakai untuk menyubsidi bus," ujar Basuki. Menurut Basuki, sistem ganjil genap yang dinilai lebih efektif ketimbang sistem three in one hanyalah program transisi sebelum menerapkan ERP.

Cawagub nomor urut tiga Sandiaga mengaku menurut kajian timnya, warga Jakarta kerap menilai penanganan kemacetan memburuk. Sandiaga pun menawarkan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi massal dan menggugah kesadaran warga DKI Jakarta.

"Masyarakat juga harus disadarkan untuk tidak menambah kemacetan dengan bawa mobil pribadi ke jalanan. Syaratnya transportasi massal harus sudah bagus," ujarnya. (Ant/Jay/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya