Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
SELISIH perolehan suara di antara tiga pasangan calon sangat tipis. Sulit untuk memprediksi calon yang bakal masuk putaran kedua pilgub DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengemukakan itu dalam publikasi hasil survei terbaru elektabilitas dalam pilgub DKI, di Jakarta, kemarin.
Elektabilitas pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni tertinggi dengan 29,5%, disusul Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dengan 28,9%. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dipilih sebanyak 26,7% responden yang disurvei.
"Situasi masih sangat cair di antara kandidat, bahkan cenderung berimbang. Selisihnya hanya dari margin of error, ketiganya berpeluang tersingkir," tutur Yunarto seperti dikutip Metrotvnews.com.
Survei Charta Politika dilakukan pada 17-24 November 2016 melalui wawancara tatap muka dan kuesioner dengan melibatkan 733 dari 800 target responden. Survei diadakan di lima kota madya Jakarta dan Kepulauan Seribu melalui metode acak bertingkat dengan margin of error 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%.
Cagub nomor urut tiga Anies Baswedan menanggapi santai hasil-hasil survei yang kerap menempatkannya di posisi terbontot. Menurut Anies, peluang semua pasangan untuk memenangi kontestasi sama besar.
"Yang penting kita kerja lebih keras lagi dan terus kampanye," ujar Anies di Gedung Dewan Pers, Jakarta, kemarin.
Senada, calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama menganggap harus ada kerja lebih saat elektabilitasnya menurun. Ia juga meminta pada 15 Februari 2017 masyarakat ramai-ramai datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Tanggal 15 Februari 2017 jangan liburan. Mesti ajak ke TPS memilih nomor dua. Nomor 1, 2, 3 bagus, tapi tetap pilih yang di tengah lebih adil," seloroh Basuki di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. (Dior/ Ssr/Jay/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved