Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

PPP Djan Faridz Siap Rangkul Massa Menangkan Ahok-Djarot

Ilham Wibowo
26/11/2016 19:30
PPP Djan Faridz Siap Rangkul Massa Menangkan Ahok-Djarot
(ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

PARTAI Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz menegaskan tetap memberikan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat (Djarot) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

Sekjen PPP Dimyati Natakusuma mengatakan, kadernya siap blusukan rangkul massa. Pernyataan itu disampaikan Dimyati saat hadir dalam acara pelatihan komunikasi dan kampanye pemenangan bagi tim sukses pasangan Ahok-Djarot di NAM Center Hotel Kemayoran, Jalan Angkasa Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (26/11).

Dimyati juga sempat memberikan simbol dukungan penuh kepada Ahok-Djarot berupa bendera PPP.

"Saya mengimbau seluruh tim pemenangan dan relawan Ahok-Djarot khususnya dari partai berlambang kakbah agar tidak ragu dan takut dalam melakukan kerja di kampung-kampung untuk memenangkan Pilkada 2017 mendatang," kata Dimyati dalam sambutannya, Jumat (26/11) kemarin.

Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) telah mengeluarkan putusan bahwa PPP Djan Faridz merupakan kepengurusan yang sah. Dimyati pun menyampaikan komitmen dukungan tersebut.

"Semuanya harus tetap maju terus pantang mundur untuk memenangkan Ahok-Djarot. Jangan takut, PPP bersama Ahok-Djarot," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Dimyati memuji beberapa kinerja yang telah dibuktikan pasangan Ahok-Djarot. Dia mengatakan, Ahok merupakan pemimpin yang tegas mengambil keputusan.

"Menata kawasan kumuh menjadi lebih baik lagi. Ini keberanian beliau demi rakyat Jakarta. Lalu beliau sampaikan tadi akan memberangkatkan umrah merbot mesjid," ucap Dimyati.

Dimyati menambahkan, masyarakat juga perlu berpikir jernih bahwa Indonesia merupakan negara majemuk. Kemajemukan ini mesti dijaga agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga.

"Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bangsa yang heterogen. Makanya kita menyosialisasikan ke masyarakat bahwa perbedaan itu indah. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Ahok-Djarot itu disukai oleh rakyat, hanya saja tidak disukai sebagian elite," pungkasnya. (MTVN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya