Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Ahok Kritisi Program KJP Plus

Nur Aivanni
25/11/2016 18:33
Ahok Kritisi Program KJP Plus
(Dok.MI)

CALON Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengritisi program KJP Plus yang ditawarkan oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Ahok mempertanyakan bagaimana program KJP Plus tersebut akan dijalankan.

"Saya ngga ngerti KJP Plus, maksud beliau plusnya apa ya. Kalau yang kami jelas, sampai kuliah, bisa masuk perguruan tinggi negeri juga kami biayain. Malahan nilainya kita tingaktkan. Kami masuk baru Rp300 miliar, sekarang sudah Rp2,5 triliun. Saya ngga ngerti plusnya apa," tutur Ahok kepada wartawan di Rumah Lembang, Jakarta, Jumat (25/11).

Untuk diketahui, ketika berkampanye di Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (22/11), Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ditanya oleh seorang siswa SMA terkait program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang bisa ditarik tunai.

Terkait KJP Plus yang bisa ditarik tunai tersebut, Ahok menyampaikan bahwa itu tidak bisa diterapkan. Berdasarkan pengalamannya pada satu tahun pertama, sistem tarik tunai tersebut bisa disalahgunakan.

"Kalau tarik tunai kita udah coba satu tahun pertama, itu rusak. Yang terjadi para orang tua oknum yang males, dia curi, ambil uang anaknya. Kita temukan itu. Makanya kita ubah tidak boleh tarik tunai. Kalau mau tarik tunai kembali, saya ngga tau, di pengalaman kami kalau membiarkan tarik tunai penyalahgunaannya luar biasa, dan anda tidak bisa memonitor uangnya dipakai untuk apa, kalau tanpa tunai saya bisa monitor," jelasnya.

Ahok menjelaskan pihaknya menginginkan untuk membuat Kartu Jakarta One bagi masyarakat Jakarta ke depannya. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi menggunakan uang tunai. "Kita kan mau jadikan Jakarta pakai kartu Jakarta One. Ngga ada lagi orang pakai tunai di Jakarta. Ini buat biaya murah. Bisa beli daging murah Rp 35 ribu, bus ngga bayar. Kamu mau tarik tunai mau ngapain? Kalau mau tarik tunai namanya merusak mental orang," tandasnya.OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya