Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PELUANG Basuki Tjahaja Purnama untuk memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017 dinilai tetap terbuka lebar meski ia ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama.
Menurut pengamat politik Gun Gun Heryanto, kendati calon petahana yang akrab disapa Ahok itu diserang dengan sejumlah kasus, simpati masyarakat kepadanya tak lantas sirna. Selain perkara penistaan Agama, Ahok sebelumnya juga digoyang dengan kasus RS Sumber Waras dan reklamasi.
Gun Gun mengatakan, ada tiga hal yang menjadi penentu bagi Ahok untuk memenangi pilkada. Pertama, partai pendukung harus menjaga soliditas dan tetap berada dalam infrastruktur pemenangan secara bersama-sama. Kedua, strategic planning dalam berkampanye dan counter opinion terkait dengan berbagai isu.
"Jangan sampai satu persoalan belum selesai malah disikapi dengan pernyataan yang justru melahirkan masalah baru. Ketiga, Ahok harus betul-betul tahan banting karena serangan akan terus berdatangan," jelas Gun Gun di Jakarta, kemarin.
Jajak pendapat salah satu lembaga survei menyebutkan elektabilitas Basuki-Djarot terjun bebas setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka. Namun, fakta di lapangan menunjukkan dukungan warga di Balai Rakyat di posko pemenangan di Rumah Lembang, Menteng, justru meningkat.
Pada hari pertama pembukaan Balai Rakyat, Senin (14/11), sebanyak 214 warga datang untuk memberikan dukungan atau melaporkan pengaduan. Di hari kedua tercatat 310 warga datang, padahal pada hari itu Ahok ditetapkan sebagai tersangka yang diumumkan esok harinya.
Di hari ketiga, kata juru bicara tim pemenangan Basuki-Djarot, Raja Juli Antoni, pengunjung menjadi 560 orang dan di hari keempat 820 orang. Bahkan, Jumat (18/11), jumlah mereka melonjak menjadi 996 warga. "Artinya, warga Jakarta yang tadinya ragu sudah mengambil keputusan. Mereka mulai melihat ada sesuatu yang harus dibela," kata Raja.
Terpisah, Direktur Pusat Studi Sosial dan Politik Indonesia Ubedilah Badrun mengatakan Ahok perlu memperbaiki gaya komunikasinya menjadi lebih konstruktif. Dengan begitu, ia bisa meningkatkan kembali elektabilitasnya. (Gol/Aya/Nur/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved