Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

KPU Lelet Pasang Alat Peraga

Abdus Syukur
12/9/2015 00:00
KPU Lelet Pasang Alat Peraga
(MI/ABDUS SYUKUR)
PANITIA Pengawas Pemilu (Panwaslu) menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) lamban dalam mengenalkan calon kepala daerah kepada pemilih.

Semestinya, di masa kampanye ini, KPU sudah memajang alat peraga kampanye yang memuat foto dan visi-misi calon kepala daerah supaya diketahui publik.

Di Kota Pasuruan, Jawa Timur, misalnya, hingga kini KPU setempat belum memasang alat peraga, meski para calon kepala daerah sudah ditetapkan sebagai peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) pada akhir Agustus lalu.

"Tahapan kampanye sudah dimulai yang diawali dengan kampanye damai. Tapi, KPU lamban menyosialisasikan keberadaan pasangan calon ke masyarakat. Jika terus-terusan seperti itu, saya akan laporkan ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu)," kata Anas Muslimin, Ketua Panwaslu Kota Pasuruan, Jawa Timur, kemarin.

Belum dipasangnya alat peraga oleh KPU, sambungnya, bukan hanya terjadi di Pasuruan.

Di sejumlah daerah, Panwaslu setempat bahkan sudah menerima keluhan dari pasangan calon mengenai alat peraga yang tidak segera dipasang.

Untuk di Pasuruan, lanjut Anas, pihaknya telah menyurati KPU setempat agar segera memasang alat peraga.

"Panwas telah melayangkan surat ke KPU pada 7 September lalu agar KPU segera memasang alat peraga sebagai salah satu bentuk sosialisasi keberadaan para pasangan calon. Namun, dari sejumlah alat yang dibutuhkan, hanya baliho saja yang baru terpasang. Masalah ini harus jadi perhatian KPU karena pilkada sekarang berbeda dengan sebelumnya, KPU juga bertugas dan berkewajiban mengampanyekan pasangan calon," papar Anas.

Saat dihubungi di kesempatan terpisah, Ketua KPU Kota Pasuruan Fuad Fathoni membenarkan adanya surat dari Panwaslu tersebut.

"Kami sudah bekerja optimal dan sosialisasi sudah dilakukan dengan pemasangan baliho. Alat peraga masih belum dipasang, tapi desain sudah selesai dan sekarang masih proses pengerjaan. Kalau Panwaslu akan lapor DKPP, itu wilayahnya dan silakan saja," tangkis Fuad.

Bertemu pemilihm
Di Jakarta, Anggota KPU Pusat Arief Budiman menyatakan pihaknya telah merancang model kampanye yang didominasi tatap muka antara calon kepala daerah dan calon pemilihnya.

Karena itu, ia membatasi penggunaan alat peraga sebagai media kampanye.

"Kampanye memang didesain tidak terlalu banyak alat peraga supaya para calon pemimpin mau melakukan pertemuan (dengan pemilih)," kata Arief, kemarin.

Konsep tersebut diharapkannya dapat membuat para pemilih mengetahui para calon pemimpin mereka.

"Desain besarnya untuk mendekatkan yang dipilih dan memilih. Kami ingin modelnya diubah dari yang sekadar pasang-pasang gambar, tidak mengenal substansinya, menjadi pertemuan sehingga orang jadi kenal," tutur Arief.

Di Manggarai Barat, Flores, NTT, KPU setempat telah mengalokasikan dana senilai Rp500 juta guna membiayai alat peraga kampanye lima pasangan calon bupati. (PT/Ant/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya