KUNJUNGAN anggota DPR ke Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Ketua DPR Setya Novanto dan wakilnya, Fadli Zon, dinilai tidak produktif dan hanya memboroskan uang negara.
Menurut Seknas Fitra, rincian biaya DPR ke AS tidak dijelaskan secara transparan kepada publik oleh Sekjen DPR. "Jika mengacu pada tahun sebelumnya, anggaran perjalanan ke London mencapai hingga di atas Rp15 miliar," ujar Sekjen Fitra Yenny Sucipto melalui rilis, kemarin.
Yenny mengatakan Fitra menilai bahwa anggaran biaya perjalanan dinas DPR ke AS tidak transparan dan berpotensi mengandung kemahalan harga alias mark up karena sistem lumsum. Itu disebut memboroskan anggaran negara apalagi dilakukan saat nilai dolar naik.
"Agenda kunjungan ke AS juga tidak jelas, bahkan foto-foto dengan politikus AS Donald Trump justru membuat rakyat Indonesia malu. Ini bentuk pemborosan keuangan negara. Maka dari itu sepulang dari Amerika, Fitra akan menagih akuntabilitas biaya perjalanan dinas ini," tambahnya.
Dalam catatan Fitra, masih kata Yenny, perjalanan anggota DPR ke AS bisa menelan biaya Rp10 miliar. "Kami mengalkulasi anggarannya bisa lebih besar dari Rp10 miliar dengan asumsi ada berbagai tunjangan," jelasnya.
Namun, Fitra telah merinci biaya perjalanan anggota DPR dengan asumsi menggunakan biaya terendah, yakni menghabiskan uang negara mencapai Rp4,6 miliar dengan rincian biaya pesawat US$14.428 untuk satu kali perjalanan, kemudian uang harian US$527 per anggota DPR serta hotel setiap anggota DPR yang ikut sebanyak 9 orang selama 12 hari sebesar US$1312,02 per malam. "Asumsi itu dibuat jika berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 53/PMK.02/2014 Standar tentang Biaya Masukan 2015 , termasuk biaya tiket, uang saku, dan hotel perjalanan dinas." Kajian etika Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Junimart Girsang mengatakan pihaknya akan tetap melakukan kajian terhadap tindakan Ketua DPR RI Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon saat hadir dalam kampanye bakal calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump.
"Ada atau tidak adanya laporan, sepanjang MKD menemukan adanya indikasi pelanggaran etika, kita akan lakukan kajian. Setelah itu, kita akan menyidangkan para pihak yang setelah kita plenokan dalam pleno anggota MKD," ujarnya, kemarin. Dikatakan Junimart lebih lanjut, MKD akan menggelar rapat pimpinan pada Senin (7/9). Dalam rapat, tindakan pimpinan DPR akan menjadi salah satu pembahasan.
Sejumlah anggota dari Fraksi PDIP dan PKB pun menyatakan akan melaporkan tindakan Setya Novanto dan Fadli Zon selaku pimpinan DPR ke MKD. Mereka antara lain Adian Napitupulu, Diah Pitaloka, Budiman Sudjatmiko, Charles Honoris, dan Maman Anulhaq.
Charles menilai tindakan kedua pemimpin DPR tidak etis dan memalukan bangsa Indonesia. Pasalnya, kedua pimpinan hadir di sana menggunakan anggaran dan fasilitas negara. "Kita sepakat mengajukan ini ke MKD agar bisa diproses. Ini bukan serangan pribadi, tapi agar ada pertanggungjawaban kepada anggota dewan dan masyarakat.
"Di lain sisi, anggota DPR Fraksi Golkar Tantowi Yahya mengatakan anggota DPR yang berangkat ke New York enam orang. "Terdiri 2 pemimpin dan 4 anggota. Semuanya berperan dalam diskusi dan debat di 4th World Speakers Conference di PBB. Selebihnya ialah diplomat dan staf PTRI (Perutusan Tetap Republik Indonesia)," ujarnya melalui Whatsapp. (Nur/X-7)