Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Elektabilitas Ungguli PDIP, PSI 4,5% Lolos ke Senayan

Media Indonesia
08/1/2024 19:15
Elektabilitas Ungguli PDIP,  PSI 4,5% Lolos ke Senayan
Bendera parpol di depan gedung KPU(MI/ Usman Iskandar)

DOMINASI PDIP dalam dua pemilu terakhir diprediksi tidak akan terulang kembali pada Pemilu 2024. Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan Gerindra unggul dengan elektabilitas mencapai 20,5% sedangkan PDIP hanya sebesar 17,8%

Sementara itu perubahan terjadi pada jajaran papan tengah,  Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpeluang besar lolos ke Senayan. Elektabilitas partai PSI menembus 4,5%, atau telah melewati ambang batas.

Baca juga: Survei: Elektabilitas Anies-Muhaimin Menanjak di Luar Jawa

“Gerindra berhasil meraih keunggulan atas PDIP dan berpeluang memenangkan Pemilu 2024, selain itu ada pendatang baru di Senayan yaitu PSI yang meraih elektabilitas 4,5 persen,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P lewat keterangan yang diterima, Senin (8/1)

Menurut Alfian, unggulnya Gerindra terhadap PDIP membuktikan kuatnya faktor Jokowi dalam gelaran pemilu. “Gerindra menikmati coattail effect dari Pilpres, di mana Prabowo menjadi calon presiden yang berpotensi menang telak dalam satu putaran,” tandas Alfian.

Baca juga: Bawaslu Pamekasan Periksa Gus Miftah, Kasus Bagi-Bagi Uang yang Viral

Sebaliknya, merosotnya PDIP memperlihatkan relasi Jokowi dengan partai yang mengusungnya dalam dua kali pemilu itu. “Ketika Jokowi meninggalkan PDIP dan beralih mendukung Prabowo yang notabene capres dari Gerindra, kekuatan PDIP pun anjlok,” lanjut Alfian.

Kuatnya faktor Jokowi juga tampak pada melonjaknya elektabilitas PSI. Selain dukungan yang diberikan Jokowi kepada Prabowo melalui Gibran Rakabuming Raka, masuknya Kaesang dan memimpin PSI berbuah pada besarnya peluang menembus Senayan.

“Sebelum Kaesang masuk, kebanyakan lembaga survei masih mencatat elektabilitas PSI di bawah 1 persen, tetapi dalam tiga bulan saja bergerak naik ke kisaran 2-3 persen, dan kini berhasil menembus threshold 4 persen,” jelas Alfian.

Jika tren tersebut terjaga sampai hari pencoblosan, PSI mampu naik kelas menjadi partai nasional yang bisa bersuara pada tingkat DPR. Pada pemilu lalu, PSI hanya bisa mengirim wakil rakyat ke tingkat DPRD provinsi dan kabupaten/kota, seperti di DKI Jakarta yang menguasai satu fraksi.

Sebaliknya, ada pula partai yang memiliki kursi di Senayan masih harus berjuang untuk bertahan. “Pada pemilu terakhir, Hanura tersingkir dari DPR, sekarang PPP yang elektabilitasnya masih berada di bawah ambang batas parlemen,” pungkas Alfian.

Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 26-31 Desember 2023, secara tatap muka kepada 1200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9% dan pada tingkat kepercayaan 95%. (P-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya