Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan bahwa banyaknya orang yang tidak memberikan suara dalam pemilu atau golput tidak bisa dilepaskan dari faktor kinerja peserta pemilu dalam meyakinkan pemilih.
Adapun peserta pemilu yang dimaksud ialah partai politik, calon legislatif, calon presiden-wakil presiden, maupun calon-calon kepala daerah.
Baca juga: Keluarga Korban Hingga Penyintas Tragedi Kanjuruhan Kembali Sambangi Mabes Polri
"Kalau dalam logika marketing, bicara orang membeli, membeli sama dengan memilih, tergantung apa yang dibeli atau dipilih," ujar Komisioner KPU RI Idham Holik, Selasa (6/12).
Idham menerangkan peserta pemilu harus bisa meyakinkan masyarakat, apalagi bertambah tinggi pemilih pada Pemilu 2024.
"Kuncinya bagaimana peserta pemilu dapat meyakinkan pemilih," ungkap Idham.
Menurut Idham, adanya masyarakat yang memilih golput karena enggan menggunakan hak pilihnya secara benar.
Terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja, membeberkan rendahnya suara sah pada pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada Pemilu 2019 jadi pekerjaan rumah seluruh pelaku pemilu.
"Ini pekerjaan rumah kita kita, Teman-teman senator kurang 'menjual dirinya' untuk teman-teman di masyarakat," tegas Bagja.
"Suara yang disediakan hampir sama seperti suara partai, tetapi yang memilih DPD itu tidak banyak," tandas Bagja. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved