Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SOSIOLOGI merupakan salah satu bidang ilmu yang paling relevan dan praksis dalam kehidupan sehari hari. Karena sosiologi fokus pada kehidupan dan interaksi manusia dalam kerangka struktur bermasyarakat. Maka, untuk mengenal lebih dalam apa itu sosiologi, simak terus artikel berikut.
Menurut KBBI, sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat; ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.
Secara etimologis, sosiologi berasal dari gabungan dua kata, yaitu socius (bahasa Latin) yang berarti kawan dan logos (bahasa Yunani) yang bermakna ilmu pengetahuan.
Baca juga: Pengertian Budaya Menurut para Ahli
Maka, dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang membidangi hubungan antara individu dalam kelompok masyarakat.
Dalam buku Ajar Antropologi dan Sosiologi (2020) oleh St. Laksanto Utomo, sosiologi merupakan salah satu ilmu dasar dalam kehidupan manusia, dan telah dipelajari sejak lama oleh para filsuf Yunani dan Timur.
Tercatat, pada 1842, ilmuwan Prancis August Comte memperkenalkan istilah ilmu sosiologi. August Comte juga dikenal sebagai bapak sosiologi.
Pada abad ke-19, di Eropa, juga ditandai dengan munculnya filsuf, pemikir, dan para sosiolog baru, seperti, Herbert Spencer, Karl Marx, Max Weber, dan Emile Durkheim. Kelahiran mereka juga tidak dapat dipisahkan dari August Comte yang ikut memperkenalkan ilmu sosiologi saat itu.
Melansir dari laman Gramedia, setidaknya terdapat 4 ciri ciri utama yang terdapat dalam ilmu sosiologi.
Teoritis
Adanya sebuah kerangka atau gagasan yang selalu dibangun dalam ilmu sosiologi
Empiris
Ilmu sosiologi adalah ilmu praktis dan relevan dalam kehidupan sehari hari. Maka, sosiologi sudah pasti didasarkan dan dilandaskan oleh kehidupan manusia dalam konteks kemasyarakatan
Nonetis
Dalam interaksi manusia di sebuah kerangka kemasyarakatan, dikenal tindakan yang baik atau jahat. Ilmu sosiologi tidak menaungi konteks tersebut.
Kumulatif
Ilmu sosiologi tidak pernah didasari pada satu teori saja. Karena, berbeda dengan ilmu kuantitas lainnya dengan teori yang satu dan pasti, ilmu sosiologi dibangun oleh kumpulan teori atau gagasan yang bersinergi satu sama lain.
Melansir dari laman Gramedia, berikut adalah teori umum yang menjadi komponen utama dalam ilmu sosiologi.
Interaksionisme simbolik, adalah suatu teori gabungan dari pemikiran George Herbert, Mead, Herbert Blumer, dan Max Weber.
Teori ini berangkat dari kepercayaan bahwa setiap manusia bertindak dengan suatu dorongan atau subjektivitasnya masing masing. Bahwa, manusia dilahirkan dengan keinginan dan kehendak bebas. Hal ini lah yang juga menciptakan istilah dari situasi
Selanjutnya adalah konflik, dimana dalam hubungan bermasyarakat, terdapat kesetimpangan, atau suatu kontradiksi. Adanya kesenjangan sosial, pemerintah dan yang diperintah. Hierarki ini jugalah yang menciptakan masyarakat yang mendapat tempat di masyarakat kelas atas dengan mengeksploitasi masyarakat bawah. (OL-1)
Literasi keuangan bukan hanya penting di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga bagi masyarakat di daerah-daerah.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved