Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SIKAP Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dalam menanggapi pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon perlu dievaluasi, baik oleh Presiden maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menilai sikap Dudung merupakan bentuk pembangkangan terhadap otoritas sipil yang tidak dibenarkan dalam sistem demokrasi dan negara hukum.
Salah satu bagian dari Koalisi sekaligus Ketua Centra Initiative Al Araf mengatakan, sistem demokrasi menempakan institusi militer sebagai instrumen pertahanan negara harus tunduk terhadap kebijakan maupun pengawasan otoritas sipil. Karena pernyataan Effendi disampaikan dalam rapat koordinasi DPR, maka sifatnya konstitusional dan dijamin undang-undang.
"Hal tersebut menjadi bagian dari fungsi pengawasan legislatif, secara khusus Komisi I DPR," kata Araf dalam keterangan tertulisnya kepada Media Indonesia, Sabtu (17/9).
Tindakan Dudung dengan mengarahkan anggotanya untuk merespon pernyataan Effendi itu dinilai tidak menghormati supremasi hukum dan tidak mencermikan sikap tentara profesional. Pernyataan Effendi, lanjut Araf, seharusnya disikapi sebagai bagian dari kontrol sipil demokratik terhadap militer.
Baca juga: Bersikap Kooperatif, Tersangka Bagian dari Bjorka tidak Ditahan
"Sebagai alat, maka tidak dimungkinkan pimpinan militer melakukan protes atau kritik secara terbuka di luar sarana atau forum formil kepada pemimpin sipil," jelasnya.
Di samping evaluasi terhadap Dudung, Araf juga mengingatkan agar tata kelola reformasi TNI dan transformasi TNI ke arah yang lebih profesional dilakukan.
Terpisah, peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyayangkan langkah Effendi untuk meminta maaf atas pernyataannya yang menuai protes di tubuh TNI AD. Meski dinilai kurang bijak, ia mengatakan pernyataan Effendi itu disampaikan dalam forum resmi DPR.
"Selama pandangan itu disampaikan dalam forum DPR, bagaimana pun harus dimaknai juga sebagai bagian dari hak seorang anggota dalam menjalankan fungsi pengawasan," ujar Fahmi.
"Jika dinilai tidak tepat dan perlu dibantah, ya diklarifikasi saja di forum yang sama atau serupa," sambungnya.(OL-4)
Menteri Nusron Wahid menyatakan akan menindaklanjuti persoalan status tanah Blang Padang di Banda Aceh yang saat ini dipasang plang 'Hak Pakai TNI AD'.
Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyerahkan bantuan rumah nondinas dan santunan pendidikan kepada para warakawuri serta prajurit yang mengalami cacat akibat penugasan operasi.
Jajaran TNI AD menggunakan kendaraan listrik Maung MV3 EV yang diberi nama "Pandu". Kendaraan taktis ini baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indo Defence
KOMNAS HAM mengapresiasi pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang akan menindak lanjuti temuan dan rekomendasi amunisi afkir.
Rekomendasi Komnas HAM kepada TNI untuk menutup permanen lokasi pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Garut menjadi langkah penting untuk memastikan kondisi keamanan masyarakat
Komnas HAM mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting menyusul peristiwa ledakan amunisi TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Dia harap suasana keakraban tetap terjalin. Selain itu, tidak saling menjelekkan dan memaki.
Dudung klaim baru mengetahui namanya disebut dalam bursa calon Ketum PPP. Dia menegaskan bahwa saat ini tak mau berpolitik. "Saya tidak berminat belum mau berpolitik saya," ujar Dudung.
Gus Ipul mengatakan namanya selalu langganan muncul jelang muktamar PPP. Dia menanggapi situasi itu dengan santai.
Lalu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto
ADA empat nama yang muncul untuk dicalonkan menjadi kandidat ketua umum PPP, dua dari dalam internal partai dan dua dari luar. Dari internal ada dua nama yaitu Sandiaga Uno dan Taj Yasin.
Mantan KSAD Dudung Abdurachman mengaku siap menerima amanat apa pun dari negara, termasuk mengisi posisi Menko Polhukam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved