Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BERANGKAT dari kegelisahan dalam melihat kehidupan berbangsa dan bernegara yang saat ini cenderung terpolarisasi dan lebih mengedepankan perbedaan ketimbang usaha dalam mencari persamaan.
Karena itu, sudah seharusnya hal ini menjadi pekerjaan besar bersama di rumah besar yang bernama Indonesia.
Kerja besar ini yang kemudian menjadi landasan awal berdirinya Partai Pelita. Dengan semangat titik api yang memercik di seantero Nusantara, Partai Pelita hadir untuk dapat mengakomodir perbedaan golongan, generasi, daerah, suku dan keyakinan yang ada, serta menjadi harapan bagi rakyat, menuju Indonesia yang adil dan makmur.
Partai politik yang telah mengantongi Surat Keputusan (SK) Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM pada pekan ini, dinakhodai oleh Beni Pramula selaku Ketua Umum Partai Pelita.
Baca juga : Penundaan Pemilu Hambat Regenerasi Kepemimpinan
Anak muda kelahiran tahun 1988 ini adalah seorang organisatoris, aktivis dan tokoh kepemudaan yang pernah menjabat sebagai Presiden Pemuda Asia-Afrika hingga tahun 2020 lalu..
Ia juga memiliki catatan perjuangan aktivisme bersama dengan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, di mana Beni sempat menjadi Ketua Umum pada periode 2014-2016 silam.
Selain bersama dengan Muhammadiyah, Beni juga aktif di berbagai organisasi seperti OIC (Organization of Islamic Cooperation) Youth dan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Sebagai intelektual muda, Beni telah menuangkan gagasan dan fikirannya lewat beberapa buku. Beberapa karyanya yang telah terbit diantaranya, Merebut Momentum Meretas Zaman
Menduniakan Gerakan (2014), Ironi Negeri kepulauan (2015), serta Mengukir Sejarah Merawat Peradaban (2016).
Pada tahun 2016 pula, Beni sempat dinobatkan sebagai tokoh inspiratif Sumatera Selatan oleh Lembaga Lintas Politika berkat sejumlah prestasinya yang menginspirasi.
Sebagai wujud dialog lintas generasi, Partai Pelita juga digawangi oleh tokoh-tokoh nasional,di antaranya adalah Prof. Dr. M. Din Syamsuddin selaku Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Pelita.
“Perjalanan sejarah pencapaian cita-cita kemerdekaan hingga saat ini belum secara sempurna mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyat," jelasnya.
Untuk itu masih diperlukan kerja keras dari segenap elemen dan komponen bangsa untuk berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran, kejujuran, keadilan, dan kesejahteraan, dalam suatu wawasan persatuan dan kebersamaan yang berkeadilan,” ujar Beni.
Atas dasar itu, Partai Pelita hadir dengan visi sebagai kekuatan politik pemersatu bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Beni juga menambahkan bahwa visi tersebut akan diperkuat dengan misi Partai untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, memfungsikan agama sebagai kekuatan penggerak pembangunan bangsa, meningkatkan kecerdasan politik rakyat, menegakkan demokrasi Pancasila secara murni dan konsekuen, serta mendorong peran kaum muda dan perempuanuntuk kemajuan bangsa.
“Kami menyadari, bahwa untuk mempercepat pencapaian cita-cita luhur para pendiri bangsa, perlu ada terobosan dalam segala bidang, mengedepankan kreativitas dan inovasi, serta mampu beradaptasi dengan kondisi terkini," jelasnya.
"Untuk itu Partai Pelita akanmengedepankan peran kaum muda sebagai motor penggerak, menuju perubahan untuk seluruh elemenbangsa. Pelita adalah partai anak muda,” tegas Beni.
Meski langkah perjuangan dalam mengejawantahkan gagasan perubahan ini telah ditempuh jauh hari sebelumnya, sebagai simbol titik baru perjuangan yang lebih konkret,
Partai Pelita akan mendeklarasikan secara terbuka keberadaannya sebagai partai nasionalis religius yang inklusif.
“Partai Pelita menyatakan siap untuk berlaga pada pesta demokrasi 2024 mendatang. Bersama ini juga, kami sekaligus mengajak keterlibatan aktif dari seluruh komponen bangsa untuk menyongsong perubahan bersama Partai Pelita,” tutup Beni. (RO/OL-09)
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menekankan pentingnya festival ini sebagai ruang ekspresi bagi generasi muda.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
Saat ini semakin banyak desa yang memanfaatkan dana desa untuk pembangunan sarana olahraga dan ruang kreatif pemuda.
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Musda ke-V Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan resmi menetapkan Sopian Hadi Permana sebagai Ketua DPD KNPI Kota Tangsel
Pentingnya peran AMPI dalam menyiapkan generasi pemimpin masa depan.
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Tren pembelian rumah tapak di kawasan Tangerang, khususnya Karawaci, semakin diminati, terutama oleh generasi milenial dan pasangan muda.
Tingginya tekanan ekonomi dan lonjakan harga properti membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan industri seperti Bekasi semakin sulit memiliki hunian layak
Prudential menerbitkan produk asuransi kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya milenial dan generasi Z (gen Z).
Setiap generasi sudah pasti memiliki perspektif, gaya, dan harapan masing-masing dengan keunikan sendiri. Begitu pula dengan tantangan-tantangan komunikasi.
Pengembangan diri, yang meliputi hard skill atau soft skill, dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved