Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jokowi Serukan Setop Rivalitas dan Ketegangan Gobal

Indriyani Astuti
17/2/2022 14:05
Jokowi Serukan Setop Rivalitas dan Ketegangan Gobal
Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (G20 FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2).(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo berharap negara-negara anggota The Group of Twenty atau G-20, dapat fokus untuk bersinergi dan berkolaborsi. Pasalnya, pandemi belum berakhir, dan ekonomi dunia masih terguncang. 

Dalam situasi seperti ini, ujar Presiden, tidak ada satu negarapun yang bisa bangkit sendirian. Demikian hal yang diutarakan Jokowi dalam pembukaan Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting/FMCBG) negara-negara G-20 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (17/2). 

G-20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Indonesia memegang Presidensi G20 pada 2022 dan menjadi tuan rumah. Presidensi G20 Indonesia mengusung tema Recover together, recover stronger.

Presiden menyampaikan dalam situasi saat ini, bukan saatnya negara-negara membuat ketegangan baru yang menganggu pemulihan dunia. Apalagi membahayakan keselamatan dunia, sebagaimana yang terjadi di Ukraina. "Saat ini semua pihak harus menghentikan rivalitas dan ketegangan," seru Presiden.

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengajak semua anggota G20 untuk bekerja sama di berbagai bidang. Mulai dari mengendalikan inflasi yang meningkat mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan, serta mencegah terjadinya kelaparan.

Selain itu, ia mengingatkan banyak tugas yang harus dikerjakan antara lain melakukan transformasi untuk mempercepat transisi menuju ekonomi baru, mempercepat transformasi digital yang merata dan terjangkau, dan mendukung kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Pertemuan antar menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara negara G20, pasti bisa merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang saling bersinergi antarnegara untuk menyelesaikan permasalahan kita bersama," terang Jokowi.

Indonesia, imbuhnya, mendorong sinergi dan kolaborasi termasuk Kementerian Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G-20, dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk mengatasi permasalahan dunia. Kolaborasi untuk menangani isu-isu strategis global, ujar Jokowi, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dunia lebih inklusif dan berkelanjutan.

Presiden JOkowi pun mengajak anggota G20 untuk memperkuat kesehatan global serta melakukan transisi menuju ekonomi hijau. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik