Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGGALANGAN koin untuk penyelenggaraan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 sudah berlangsung sejak satu tahun lalu. Dana yang terhimpun sejauh ini mencapai miliaran rupiah.
"Sampai saat ini sudah terkumpul kira-kira Rp2,6 miliar," kata Ketua Panitia Nasional Muktamar ke-34 NU Imam Aziz dalam telekonferensi di Jakarta, hari ini.
Imam mengatakan mekanisme pengumpulan koin sebelumnya bersifat manual. Nahdliyin, simpatisan NU, hingga masyarakat umum memasukkan koin-koin ke dalam kaleng.
"Ini apresiasi yang luar biasa dan menunjukkan NU sangat mampu mandiri dan bermartabat. Kami merasa bangga sebagai panitia," papar dia.
Baca juga: Hobbes, Said Aqil, dan Bahasa Politik Muktamar NU
Menurut Imam, antusias nahdliyin sangat tinggi menyambut Muktamar ke-34. Mereka tak hanya mendonasikan koin. "Ada sumbangan seperti beras, ikan, sapi, kambing, dan meminjamkan mobil untuk transportasi," tutur dia.
Imam menyebut penggalangan koin terus dilakukan. Teranyar, NU bakal menggelar Konser Amal Koin Muktamar secara langsung dan daring. "Sekarang kita pakai digital menjadi koin muktamar digital. Kita kerja sama dengan LAZISNU (Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah NU)," jelas dia.
Konser Amal Koin Muktamar digelar pada Senin, 13 Desember 2021 di Balai Sarbini, Jakarta Selatan pukul 20.00 hingga 22.00 WIB. Acara tersebut bakal dimeriahkan Gus Miftah, Habib Luthfi, Addie MS, hingga Padi Reborn. (OL-4)
Saat ini, menurutnya, ekosistem kesehatan nasional masih sangat rapuh. Itu ditandai dengan ketergantungan Indonesia terhadap alat-alat kesehatan impor.
PBNU nanti terlebih dulu meminta izin dan persetujuan Satgas Covid-19 untuk menggelar agenda besar organisasi itu.
"Yang tidak kalah penting isu ke depan mengenai climate change yang akan memengaruhi perkembangan NU ke depan," katanya melalui siaran pers virtual, Kamis (11/11).
Agenda utama muktamar, seperti pembukaan dan sidang-sidang pleno, akan dipusatkan di Pesantren Darussa'adah, Kabupaten Lampung Tengah, pada 22-25 Desember 2021.
Rumadi menjelaskan apabila PBNU telah memiliki BUMNU hingga tingkat cabang, maka dapat memperkuat bidang perekonomian serta kemandirian ekonomi organisasi.
Ketiga itu adalah pandangan fikih terhadap orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), kedaulatan rakyat atas tanah, dan badan hukum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved