Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Indonesia Lakukan Persiapan Matang Sambut Presidensi G20 2022

M. Ilham Ramadhan Avisena
28/11/2021 23:50
Indonesia Lakukan Persiapan Matang Sambut Presidensi G20 2022
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan G20 di Roma Italia, Oktober lalu.(BPMI Setpres)

SEKRETARIS Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan, pemerintah telah mempersiapkan secara matang perihal pelaksanaan Presidensi G20 di Indonesia. Forum itu akan memiliki 150 kegiatan di 19 kota berbeda di Tanah Air.

"Itu terdiri dari Pertemuan Working Groups, Engagement Groups, Deputies/Sherpa, Ministerial, dan KTT G20, serta Side Events. Format penyelenggaraan acara adalah virtual, hybrid, dan fisik," kata Susiwijono kepada Media Indonesia, Minggu (28/11).

Lebih jauh dikatakan, Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Tahun 2022 telah melakukan berbagai persiapan, baik substansi maupun logistik untuk menyongsong Presidensi G20 2022. Pada awal Desember 2021 misalnya, Sherpa Track dan Finance Track akan mengadakan Pertemuan Pertama tingkat Sherpa dan Deputies.

Sherpa meeting pertama akan dilakukan pada 7-8 Desember 2021 di Jakarta dan pertemuan Finance and Central Bank Deputies (FCBD) akan dilaksanakan pada 9-10 Desember 2021 di Bali. Susiwijono menyebut, penyelenggaraan 1st Sherpa Meeting dan 1st FCBD Meeting akan dijadikan benchmark terhadap penyelenggaraan pertemuan-pertemuan G20 lainnya pada Presidensi G20 Indonesia 2022.

Di bawah kepemimpinan Indonesia tahun depan, lanjutnya, G20 akan mengangkat tema besar Recover Together, Recover Stronger. "Tema ini menggarisbawahi harapan dan kesiapan Indonesia untuk turut serta dalam kemitraan global sebagai upaya mengatasi dampak pandemi dan meningkatkan kembali global confidence," imbuhnya.

"Upaya pemulihan bersama tersebut akan diarahkan untuk mendorong produktivitas, meningkatkan stabilitas dan ketahanan ekonomi, dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," sambung Susi.

Untuk mencapai tujuan strategis tersebut, lanjut Susiwijono, Indonesia secara inklusif bekerja sama dengan sejumlah pihak sebagai knowledge partners termasuk beberapa universitas di tingkat nasional, OECD, World Bank Groups, badan-badan PBB, dan negara mitra. "Kita tetap pastikan bahwa seluruh kemitraan tersebut dilaksanakan secara saling menguntungkan, sesuai kepentingan nasional Indonesia," ujarnya.

Dia menambahkan, Indonesia memiliki pandangan bahwa untuk pemulihan yang kuat diperlukan kerja sama yang erat. Karena itu, sinergi antara Indonesia dan dunia internasional dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi global dan nasional dari pandemi covid-19 menjadi sangat penting.

Selain itu, dengan menjadi Presidensi G20, Indonesia akan memiliki suara dalam menentukan arah ekonomi global pascakrisis, termasuk di dalamnya stabilitas sistem keuangan internasional. "Presidensi G20 mendatang juga akan dimanfaatkan oleh Pemerintah RI untuk menampilkan keberhasilan reformasi struktural dan keuangan Indonesia di tengah pandemi," jelas Susi.

"Indonesia akan memanfaatkan dukungan internasional terhadap prioritas pemerintah. Isu kesehatan, transformasi ekonomi dan digitalisasi, dan transisi energi akan menjadi beberapa bahasan utama Presidensi G20 tahun mendatang," tambahnya.

Selain melibatkan K/L dalam pembahasan Working Groups, Presidensi G20 Indonesia 2022 juga melibatkan kelompok non pemerintah, yang disebut dengan Engagement Groups (EG). Tujuannya antara lain untuk memastikan proses pembahasan mengenai upaya pemulihan ekonomi bersifat inklusif dengan memperhatikan masukan dari kelompok di luar pemerintah selaku stakeholders dan pelaku utama pertumbuhan ekonomi.

Indonesia juga masih akan meneruskan pertemuan EG yang sudah ada sebelumnya, terdiri dari Business20 (B20), Civil20 (C20), Think20 (T20), Women20 (W20), Labour20 (L20), Urban20 (U20), Science20 (S20), Youth20 (Y20). Selain itu, di bawah Presidensi Indonesia juga akan mengaktifkan kembali Parliament20 (P20) dan menyelenggarakan pertemuan 1 engagement group baru yakni Supreme Audit Institution20 (SAI20). (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya