Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
INDONESIA kehilangan salah satu sosok pakar hukum terbaiknya. Pakar hukum Jacob Elfinus Sahetapy atau yang lebih dikenal sebagai Prof Sahetapy meninggal dunia di usia 89 tahun, Selasa (21/9).
Guru Besar Emiritus Hukum Pidana dan Kriminologi Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair) itu meninggal dunia pagi tadi pukul 06.57 WIB di Rumah Sakit Katolik Vincentius A Paulo, Surabaya.
Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M Syarif turut menyampaikan duka berpulangnya Sahetapy. Sahetapy juga merupakan salah satu pendiri Kemitraan. Laode yang juga mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenang sosok Prof Sahetapy juga selalu memperjuangkan pemberantasan korupsi.
"Semoga beliau damai di atas sana dan amal kebajikannya akan diingat selalu oleh generasi mendatang karena beliau tidak pernah lelah memperjuangkan Indonesia yang terbebas dari korupsi," ucap Laode.
Sepanjang hidupnya, Prof Sahetapy dikenal sebagai ilmuwan hukum dan pendidik yang berintegritas tinggi. Dia juga dikenal memiliki pemikiran-pemikiran yang berpengaruh bagi ilmu hukum di Tanah Air.
"Seorang guru besar dengan tempat istimewa di dunia hukum Indonesia dengan integritas dan ilmu yang luar biasa. Disertasinya soal hukuman mati kampium pada masanya. Namanya telah jadi kebanggaan kami pernah kuliah di FH Unair," kata politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon.
Prof Sahetapy pernah menjabat Ketua Komisi Hukum Nasional RI (2000-2014). Dia juga sempat terjun menjadi politikus dan pernah menjado anggota komisi hukum DPR dari PDIP pada 1999-2004. Jauh sebelum itu, dia juga turut merintis membangun kampus dan sempat menjabat Rektor Universitas Kristen Petra Surabaya (1966-1969). (OL-8)
Diperlukan formula hukum pemberantasan melalui penegakan hukum terhadap mafia tanah, penguatan peran satgas mafia tanah dan KPK, serta pembentukan pengadilan khusus pertanahan.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Sebelumnya, 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu.
Program BPJS Hewan ini dirancang Pemprov DKI Jakarta untuk membantu pemilik hewan dari kalangan kurang mampu agar tetap dapat mengakses layanan kesehatan hewan.
Bencana adalah fenomena kompleks yang tidak bisa ditangani oleh satu disiplin ilmu saja.
BELAKANGAN banyak universitas menyuarakan kritik kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kondisi layanan kesehatan hingga UU Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved