Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pasien Covid-19 Dianiaya, DPR: Bukti Pemda Abai

Cahya Mulyana
25/7/2021 11:24
Pasien Covid-19 Dianiaya, DPR: Bukti Pemda Abai
Petugas kesehatan dan relawan bersiap memberikan bantuan makanan dan obat-obatan bagi warga yang sedang isoman.(Antara)

FAKTA menyedihkan berupa penganiayaan pasien covid-19 dilakukan oleh masyarakat terjadi di Sumatera Utara. Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang menilai kejadian miris itu akibat kesalahan dari Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Covid-19 yang juga Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus yang abai terhadap penanggulangan covid-19 secara komprehensif.

"Ini kesalahan Kasatgasnya. Kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi apabila Kasatgas Covid-19 Kabupaten Toba dan perangkatnya menjalankan perintah presiden dan surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri), tentang penanganan Covid-19 dan penerapan cara penanganan masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19," tegas Junimart dalam keterangannya, Minggu (25/7).

Ia mengatakan penanggung jawab penanggulangan virus ini semestinya lebih peka terhadap laju penularannya. Selain memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan di rumah sakit, mereka juga dituntut melayani dan mengawasi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Puan Berharap Segera Ada Vaksin untuk Anak di Bawah 12 Tahun

"Apa yang terjadi di Toba ini, berdasarkan informasi yang beredar jelas kesannya pasien tersebut telah ditelantarkan. Karena tidak ada pemantauan dan pendampingan yang diberikan kepadanya. Padahal anggarannya ada untuk itu," sesalnya.

Politisi PDIP ini meminta pemerintah daerah bertanggung jawab dan menjadikan kejadian keji ini sebagai evaluasi mendalam dalam penanggulangan covid-19. Tidak cukup sampai di situ, aparat penegak hukum dituntut mengusut tuntas kejadian yang tersebar di media sosial tersebut.

"Aparat penegak hukum harus segera turun menyikapi aksi kelompok ini, terlepas dari benar tidaknya perilaku supaya tidak menjadi preseden buruk. Ini jelas-jelas perbuatan kejahatan yang tidak bisa ditolerir," pungkasnya.

Sebelumnya beredar video pasien Covid-19 dikeroyok oleh orang sekampung menggunakan barang tumpul dan ditolak melakukan isolasi mandiri. Kisah itu menjadi viral yang diunggah oleh akun facebook @inimedanbungg. (Cah/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya