Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
ANGGOTA DPD RI GKR Hemas memyampaikan, belakangan ini, kita memang banyak berhadapan dengan masalah intoleransi dan radikalisme.
"Inilah perlunya kami sebagai Senator untuk terus menyosialisasikan Pancasila," kata dia dalam Sambutan Sosialisasi Pancasila di Kantor DPR RI DIY, Rabu (17/3).
Di Yogyakarta, lanjut dia, semangat Pancasila dan semangat persatuan dan kesatuan terwujud dalam rasa tepo seliro, budaya toleransi, sopan santun, mikul dhuwur mendhem jero, dan berbagai ajaran lain. Semua ajaran ini sudah ada sejak zaman nenek moyang sejak sebelum Indonesia Merdeka.
Baca juga: Golkar Institute Siap Buat Kebijakan Partai Berbasis Sains
Dalam menghadapi masalah intoleransi dan radikalisme, terang GKR Hemas, hendaknya kita berpegang kepada tiga hal.
"Pertama, jangan pernah keluar dari Budaya Adhiluhung Jogja," pesan dia.
Menurut dia, banyak budaya baru yang datang, baik dari Amerika, maupun dari Timur Tengah. Kita pun tidak perlu memperlakukan mereka dengan cara yang buruk, jangan ikut menjadi kasar atau tidak sopan. Segala tindakan kita harus berdasarkan sifat luhur, budaya, dan kearifan Jogja.
"Kedua, utamakan pendekatan persuasif, ajak mereka untuk berdiskusi," terang dia.
Menurut Hemas, semua manusia memiliki hambatan psikologis karena kepercayaannya masing-masing. Bila kita memberikan penjelasan secara masuk akal dan sopan, mereka akan mengerti. Banyak orang yang terpapar radikalisme sebenarnya merupakan orang yang baik, hanya saja belajar kepada guru yang salah.
"Ketiga, jalur hukum selalu terbuka," lanjut dia.
Aparat kepolisian tentu dengan senang hati membantu mengatasi masalah radikalisme. Demikian juga petugas dari kejaksaan akan segera memproses semua orang yang hendak melawan hukum.
"Tindakan intoleran dan radikal adalah tindakan yang melawan hukum, jadi akan sangat mudah memprosesnya di pengadilan," ucap Hemas.
Hemas pun mengajak masyarakat agar membiarkan umat beragama dan beribadah dengan baik, dapat menjalankan keyakinannya dengan tenang tanpa terganggu oleh kelompok intoleran dan radikal yang selalu merasa benar sendiri. (OL-1)
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menegaskan pentingnya peran pengajar dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara holistik.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
Salah satu alasan di balik usulan penyempurnaan konstitusi, yakni terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved