Polri Peringatkan Rizieq Penuhi Panggilan Penyidik

POLISI memperingatkan Rizieq Shihab agar bersikap sportif dengan memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (15/11/2020).

“Kita harus sama-sama tegakkan (peraturan). Kalau memang yang bersangkutan dalam hal ini melakukan pelanggaran hukum, tentunya harus (bersikap) sportif dong,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Awi Setiyono kepada awak media di Mabes Polri Jakarta, kemarin.

Rizieq pada Selasa (1/12/2020) mangkir dari panggilan pertama penyidik Polda Metro Jaya. Lalu polisi pun melayangkan panggilan kedua dan rencananya akan memanggil pemimpin FPI tersebut hari ini, Kamis (3/12/2020).

Seperti diketahui kemarin sempat terjadi kericuhan ketika penyidik Polda Metro Jaya mendatangi kediaman Rizieq di Petamburan untuk mengirimkan surat panggilan kedua.

Alih-alih dapat menyampaikan surat pemanggilan dengan lancar, aparat justru mendapat halangan dari sejumlah orang yang berjaga-jaga di lokasi. Negosiasi berlangsung alot. Tidak menemukan titik terang, penyidik pun meninggalkan lokasi Petamburan.

Polri meminta agar massa pendukung Rizieq tidak lagi menghalang- halangi aparat yang akan menyerahkan surat pemanggilan di kediaman Rizieq. “Kami tentunya sangat menyayangkan kalau masih ada orang tidak taat hukum. Semuanya tentu ada sanksinya. Saya sampaikan bahwasannya kita berada di negara hukum. Warga masyarakat seharusnya bisa mengerti bahwa siapa pun tunduk kepada hukum tanpa terkecuali,” ujar Awi.

Sementara itu, Polres Bogor Kota yang menangani kasus tes usap Rizieq di RS Ummi Bogor kemarin memeriksa Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dan tiga tenaga medis dari RS Ummi yang merawat Rizieq. “Hari ini (kemarin) kami memeriksa tiga dokter. Jadi, (kasusnya) terus berkembang. Awalnya hanya dua dokter, berkembang, berkembang terus,” ungkap Kapolres Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser.

Terkait pemanggilan Rizieq, Kapolres mengatakan pihaknya akan melakukan pemanggilan kembali. “Jadi, ini kan tahap penyelidikan. Kalau nanti sudah naik ke tahap penyidikan, pemenuhan tata cara pemanggilan sebagai saksi dilakukan dalam tahap penyidikan.” (Ykb/DD/X-3)