Kamis 26 November 2020, 17:35 WIB

Kolaborasi Anak Bangsa Modal Penting Atasi Problem Pembangunan

mediaindonesia.com | Politik dan Hukum
Kolaborasi Anak Bangsa Modal Penting Atasi Problem Pembangunan

MI/Pius Erlangga
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat

 

KOLABORASI yang baik antara pemerintah, akademisi dan sektor swasta diharapkan mampu mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses pembangunan saat ini dan masa datang.

"Seringkali pemerintah dan masyarakat tidak berada dalam saluran dan frekuensi yang sama dalam berkomunikasi. Sehingga upaya yang dilakukan pemerintah Dimaknai berbeda oleh masyarakat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat yang menjadi narasumber pada workshop kepemimpinan di Lemhanas RI bertema Tantangan Kompleks Bangsa menuju Indonesia Emas 2045, yang dihelat daring, Kamis (26/11).

Karena itu, jelas Lestari, perlu strategi komunikasi yang tepat antara pemerintah dan masyarakat, dengan didasari data yang akurat dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi masalah yang ada.

Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, seringkali dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi masalah, para pemangku kepentingan hanya berdasarkan pengalaman masa lalunya saja.

Padahal, jelas Rerie, masalah yang sama belum tentu memiliki latar belakang penyebab yang sama di satu daerah. Karena itu, tambah Legislator Partai NasDem itu, perlu pola kajian secara khusus untuk memahami penyebab masalah di satu daerah, agar tidak menghasilkan kesimpulan yang salah.

Selain itu, tambahnya, adanya gap pengetahuan antara masyarakat dan pemerintah juga bisa menjadi kendala dalam menjalankan sejumlah program dalam pembangunan.

"Sudut pandang yang berbeda seringkali menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula," ujarnya.

Kemampuan melihat perbedaan sudut pandang, jelas Rerie, membantu kita untuk menemukan bentuk penyelesaian masalah sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.

Metode manajemen perubahan Teori U karya Otto Scharmer, yang intinya adalah upaya untuk Observe, Retreat – Reflect serta Act dalam mengkaji masalah, menurut Rerie, merupakan tools yang sangat powerfull untuk diimplementasikan dalam sejumlah proses pembangunan.

Penerapan metode manajemen Teori U, tambahnya, memerlukan keinginan, hati dan pikiran terbuka setiap anak bangsa dalam menjalankannya.

Tantangannya sekarang, tegas Rerie, adalah bagaimana teori tersebut bisa menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk mewujudkan tujuan Indonesia Emas 2045, agar bangsa Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain dan dapat menyelesaikan masalah mendasar di Tanah Air, seperti isu korupsi dan kemiskinan. (OL-13)

Baca Juga

MI/Susanto

Transaksi Mencurigakan Rp349 Triliun Mayoritas Terkait Ekspor-Impor dan Perpajakan

👤Fachri Audhia Hafiez 🕔Rabu 22 Maret 2023, 08:00 WIB
Ketua PPATK mengatakan transaksi mencurigakan senilai lebih Rp349 triliun di Kemenkeui tidak terjadi. Transaksi itu terkait impor-ekspor...
Medcom

Konstelasi Pilpres 2024 Sudah Terbayang tapi belum Pasti 

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 22 Maret 2023, 04:00 WIB
“Kepastian baru didapat pada 19 Oktober 2023 saat pendaftaran capres dibuka. Artinya kurang lebih 6 bulanlah dari sekarang baru kita...
ANTARA/WAHYU PUTRO A

Peneliti BRIN: Politik Pencitraan Harus Ditinggalkan

👤Tri Subarkah 🕔Selasa 21 Maret 2023, 23:22 WIB
"Mereka tampaknya menginginkan bahwa pemimpin ke depan punya concern terhadap pemberantasan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya