Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PRESIDEN Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin kemarin menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2020 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Rangkaian upacara dimulai dengan laporan komandan upacara kepada Presiden Jokowi yang bertindak sebagai inspektur upacara. Prosesi dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh inspektur upacara, pembacaan naskah Pancasila oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo, pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah La Nyalla Mattalitti. Setelah itu, pembacaan naskah Ikrar oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani, lalu ditutup dengan pembacaaan doa oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Selepas upacara, Presiden bersama dengan Wapres dan para pimpinan lembaga tinggi negara mengunjungi Monumen Pancasila Sakti sebelum meninggalkan lokasi.
Melalui unggahannya di akun Twitter pribadi, Presiden Jokowi mengatakan bangsa Indonesia sepanjang sejarah berdirinya telah menghadapi berbagai tantangan. Pandemi kali ini merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi bangsa.
“Tantangan dan ujian dalam berbagai bentuk pernah dihadapi bangsa ini, dari zaman kemerdeka an, masa pembangunan, era globalisasi, sampai pandemi covid-19 saat ini. Semua tantangan itu kita lewati berkat kekuatan persatuan dan persaudaraan bangsa yang dipandu ideologi Pancasila,” tulisnya.
Sementara itu, Wapres Ma’ruf Amin sebelumnya menuturkan bahwa Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara yang telah menjadi kesepakatan para pendiri bangsa. Namun, pada implementasinya, keragaman suku, budaya, dan agama yang ada di Indonesia masih menimbulkan perbedaan pandangan di masyarakat terhadap pengamalan nilai-nilai Pancasila. Untuk mencegah hal tersebut, nilai-nilai yang terkandung di dalam agama dan Pancasila harus dapat dipahami secara menyeluruh sehingga akan tercipta kerukunan bangsa.
“Untuk menjaga agar Pancasila tetap dipahami secara komprehensif, tidak boleh dipahami secara parsial antara satu sila dan sila yang lain,” tegasnya seperti dikutip dari siaran pers Setwapres, kemarin.
Terpisah, Kepala Staf Presiden Moeldoko menekankan bahwa Hari Kesaktian Pancasila ialah momen yang harus selalu diingatkan kepada generasi muda. Peristiwa yang terjadi pada masa lalu harus dijadikan sebagai sebuah alarm kewaspadaan.
Dia juga menegaskan bahwa Kesaktian Pancasila harus dimaknai secara lebih luas lagi dan tidak hanya sekadar bicara Peristiwa 1965. “Jangan sekali-sekali kita melupakan sejarah. Namun, kita juga harus berpikir maju. Artinya, Pancasila harus selalu kita pegang. Ideologi itu harus mewarnai seluruh segi kehidupan kita,” tuturnya.
Pahlawan kemanusiaan
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila kemarin wajib diikuti secara virtual oleh para menteri, pimpinan lembaga negara atau instansi pusat beserta pimpinan tinggi madya atau sederajat, kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), serta kantor atau lembaga yang ada di daerah.
Salah satunya ialah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim. Dalam pidato menyambut Hari Kesaktian Pancasila, Mendikbud mengapresiasi hadirnya pahlawan kemanusiaan seperti tenaga medis, dan relawan yang turut meringankan beban rakyat
akibat pandemi. “Di masa krisis, lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan di mana-mana,” ujar Nadiem. (Pra/Bay/RO/X-11)
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved