Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RIBUAN umat Islam di Klaten, Jawa Tengah, menggelar aksi damai mendesak DPR RI dan pemerintah mencabut Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dari program legislasi nasional (prolegnas).
Selain itu, aparat penegak hukum diminta untuk mengusut dan menindak tegas pihak-pihak yang melawan hukum dengan meniadakan atau mengganti Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Apabila dalam waktu satu bulan belum juga ada tindakan pencabutan RUU HIP dari prolegnas, aliansi umat Islam Klaten bertekad akan terus memperjuangkan sampai dicabutnya RUU HIP.
Demikian pernyataan sikap umat Islam Klaten yang dibacakan Ketua Aliansi Umat Islam Klaten, Ustaz Sugiyanto, dalam aksi damai di Klaten, Minggu (5/7).
Sugiyanto menyatakan umat Islam Klaten menolak RUU HIP karena berpotensi melawan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam RUU itu, Pancasila direduksi menjadi Trisila, bahkan Ekasila. Semangat dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dengan reduksi HIP dinilai akan mengancam kehidupan keberagaman agama bangsa Indonesia yang merupakan dasar persatuan dan kesatuan dalam Pancasila.
"Jadi, tuntutan kami umat Islam Klaten, RUU HIP dicabut dari prolegnas. Bahkan, dihentikan dari pembahasan di DPR RI dan tidak diganti lagi dengan PIP (Pembinaan Ideologi Pancasila)," cetus Sugiyanto.
Di kesempatan yang sama, Ustaz Makmuri, Ustaz Puji Hartono, dan Ketua Angkatan Muda Muhammadiyah Klaten Ustaz Tugiran dalam orasi mereka mengajak umat Islam terus berjuang sampai dicabutnya RUU HIP.
Aksi damai umat Islam Klaten yang menolak RUU HIP diawali dari Masjid Agung Al Aqsha. Peserta aksi yang berjumlah sekitar 2.000 orang itu berjalan kaki menuju Tugu Adipura Klaten. Aparat kepolisian dipimpin Kapolres AKB Edy Suranta Sitepu mengawal jalannya aksi damai umat Islam Klaten yang menolak RUU HIP. (P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved