Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menilai pengasuh Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Sholah sebagai sosok yang memiliki visi keislaman dan kebangsaan yang kuat.
"Saya kenal lama dengan Gus Sholah sebagai sosok yang rendah hati, bergaul luas dengan banyak kalangan, moderat, memiliki komitmen keislaman yang kuat, dan visi kebangsaan yang luas," kata Haedar kepada Media Indonesia, Minggu (2/2).
Haedar juga mengenang Gus Sholah sebagai sosok yang demokratis dan selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) secara konsisten.
Ia pun menceritakan pengalamanya bersama almarhum pada masa Pemilu 2019. Keduanya secara intensif bertemu dengan banyak kalangan untuk menggalang moderasi dan tidak terlibat politik partisan agar ada kekuatan penyeimbang. Ia mengagumi wawasan Gus Sholah sangat moderat dan selalu menjaga keseimbangan antara nilai kebangsaan dan keislaman.
"Beliau tidak ingin pemilu menjadi faktor pemecah belah dan berujung pada kegaduhan politik yang meruntuhkan persatuan, demokrasi, dan kebersamaan," ujarnya.
Baca juga: Esok, Jenazah Gus Sholah Diterbangkan ke Jombang
Haedar juga mengenang momen ketika ia menunaikan ibadah haji bersama adik Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu pada 2017.
"Dalam musim haji tersebut saya bersama Gus Solah termasuk rombongan perwakilan dunia Islam yang bertemu Raja Salman di Istana Mina," tuturnya.
Bersama Gus Sholah, Haedar mengaku kerap berdiskusi banyak hal tentang Muhammadiyah, Nadhatul Ulama, umat Islam, bangsa, dan perkembangan global.
Bahkan, sambungnya, sebelum jatuh sakit, Gus Sholah berencana menghadiri pemutaran film 'Jejak Langkah Dua Tokoh Kyai Dahlan dan Kyai Hasyim Asyari'. Pemutaran film itu direncanakan mengundang Presiden Joko Widodo.
"Beliau begitu rupa ingin agar umat dan masyarakat luas mengenal KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari, kedua tokoh umat dan bangsa yang besar jasanya dan melahirkan Muhammadiyah dan NU sebagai warisan terpenting. Kita lepas kepergian Gus Solah dengan ikhlas, Innalillahi wa innailaihiraji'un, semoga almarhum husnul khatimah dan diterima di sisi Allah SWT," pungkasnya.
Gus Sholah sempat dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Gus Solah menjalani tindakan medis ablasi karena terdapat masalah pada selaput jantungnya. Seusai menjalani operasi, kondisi Gus Sholah terus menurun hingga kritis dan meninggal dunia pada usia 77 tahun. (OL-8)
Ucapan belasungkawa mengalir bagi kepergian tokoh senior diaspora Indonesia di Rusia.
Eks pelatih Madura United Djoko Susilo meninggal dunia pada hari ini, Sabtu (22/8) pagi. Ia meninggal dunia di kampung halamannya Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Selama kariernya di dunia kepelatiah sejak 1989, ia telah tiga kali menukangi Timnas Indonesia yaitu pada 2010-2011, 2013-2014, dan 2016.
Lahir di Italia, Raiola dibesarkan di Belanda sebelum menjadi salah satu agen sepak bola paling berpengaruh
Di tengah selebrasi kemenangan Piala Dunia Putri, pecetak gol untuk Spanyol Olga Carmona menerima berita duka ayahnya meninggal.
Setelah proses autopsi oleh kepolisian, penempatan pemakaman jenazah ibu Rizky Febian, Lina Jubaidah, yang juga mantan istri komedian Sule, akan dipindahkan ke lokasi lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved