Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Lukisan Ini dijadikan Bahan Hoaks soal Uighur

Thomas Harming Suwarta
22/12/2019 18:50
Lukisan Ini dijadikan Bahan Hoaks soal Uighur
Tangkapan gambar dari unggahan salah satu akun yang menyebut "Fatimah Aynur" perempuan etnis Uighur yang disiksa Tiongkok(Twitter)

SEBUAH foto perempuan cantik mengenakan busana khas Uighur yang disandingkan dengan foto seorang perempuan disiksa seperti tengah disalib beredar luas di media sosial. Melalui akun facebook Berita dalam dan Luar Negeri, perempuan tersebut ditulis bernama Fatimah Aynur, muslimah cantik Uighur. Dalam narasinya, disebutkan bahwa Fatimah Aynur disiksa, diperkosa dan dibunuh oleh komunis China.

“Inilah Fatimah Aynur, Muslimah Canti Uyghur yang syahid mempertahan Iman islamnya. Fatimah tewas disiksa, diperkosa dan dibunuh oleh komunis china. Syurga Alloh menantimu wahai Saudariku Aamiin. #SeveUyghur #WeStandWithUyghur” tulisnya.

 

Baca juga: Mahfud: Dua WNI yang Disandera Abu Sayyaf Berhasil Dibebaskan

 

Namun setelah ditelusuri, ternyata kedua foto tersebut tidak berhubungan. Foto wanita mengenakan gaun panjang adalah model yang memperagakan gaya berpakaian wanita Uighur pada era 1910-an. Foto tersebut merupakan karya Mewlan Turaq asal Kashgar, Xinjiang, China. Menurut Kantor Berita Xinhua yang menurunkan berita foto tersebut pada lamannya 17 September 2017, karya foto tersebut untuk memperlihatkan kecantikan perempuan Uighur.

Sementara foto perempuan ang disiksa dengan tangan diikat dan digantungi batubata seperti layaknya tengah disalibkan adalah lukisan ilustrasi penyiksaan yang dialami oleh Ge Ling, seorang penganut Falun Gong. Lukisan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Uighur. Lukisan tersebut merupakan hasil karya pelukis China Qing Xin, yang memenangi penghargaan emas di Kompetisi Lukisan Cina Internasional ke-3 NTDTV (New Tang Dynasti Television). (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik