Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Keamanan Siber Tantangan Baru Pemerintah

Gana Buana
03/12/2019 09:30
Keamanan Siber Tantangan Baru Pemerintah
Ilustrasi keamanan siber(Dok MI)

RATUSAN mahasiswa Universitas Bhayangkara Bekasi antusias mengikuti kuliah internasional tentang keamanan siber. Selain sebagai proteksi diri, kuliah ini juga diberikan untuk menyadarkan mahasiswa akan bahaya penyebaran hoaks.

Head Center of The National Security Studies Bhayangkara University Komjen Hermawan Sulistyo mengatakan sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian agar penelitian dan pengembangan (Litbang) di tiap universitas membuat teknologi anak bangsa terkait keamanan siber. Sebab, bahayanya keamanan siber saat ini sudah di depan mata.

“Keamanan siber bahayanya dari berbagai aspek, mulai dari sosial, hukum, politik, dan budaya,” ungkap Hermawan dalam keterangan resmi, Selasa (3/12).

Menurut Hermawan, saat ini, bila Indonesia tidak membuat teknologi informasi nasional, negara kita tidak akan aman. Bahkan gawai yang saat ini ada dalam genggaman memang dibuat untuk mengunci seluruh dunia agar kita tidak lagi bisa keluar dalam dunia tersebut.

Baca juga: Dinilai Diskriminatif, Pasal UU KPK Digugat

“Ini adalah agenda globalisasi, ada agenda terselubung yang tidak pernah diungkapkan serta ada orang yang bermain di dalamnya,” jelas Hemawan.

Hermawan mengatakan, penanaman cinta bangsa harus dipupuk dari kampus agar tidak mudah dimanipulasi. Terutama pemahaman soal hoaks.

“Hoaks ini adalah persoalan migrasi, tambah marak karena sekarang ada teknologi yang membuat masif," imbuhnya

Dari sudut pasang hukum, hak asasi manusia, dan keamanan nasinal, perlindungan siber diperlukan untuk melindungi data pribadi dan kontrak hukum. Dari sudut ekonomi bidang dapat melindungi ekonomi digital, start-up, teknologi finansial dan E-commerce.

“Dari aspek polik, bagaimana mengambangkan SDM, kebijakan dan sistem regulasi, serta budaya keamanan digital harus diliterasi di tiap individu masyarakat,” kata dia.

Profesor Teknologi dari Universitas Malaysia, Abu Bakar Munir mengatakan, kemanan siber adalah sebuah kenyatakan, bukan hanya euforia semata.

Sebab pernah ada kejadian siber attack di negara Eropa barat yang melumpuhkan seluruh aktifitas warga di negara tersebut.

“Cyber security itu real, ini adalah resiko yang harus ditangani masuarakat dunia dan pemerintah sudah harus memberikan perhatian,” tandas dia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya