Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GERAKAN Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) mengingatkan pihak kepolisian untuk segera mengungkap dan mengumumkan motif di balik penyerangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
"Sebaiknya perlu didalami lebih jauh oleh pihak berwenang. Jangan pula cepat disimpulkan bahwa itu tindakan teroris," ujar Ketua Umum GMKI Korneles Galanjinjinay, Sabtu (12/10).
GMKI, terang dia, menyatakan prihatin dengan insiden tersebut.
Menurut dia, apapun bentuknya, tindakan main hakim merupakan bagian dari pelanggaran hukum dan HAM.
"Rakyat juga harus tenang dan rasional mengamati insiden yang dialami Pak Menkopolhukam Wiranto. Rakyat jangan sampai terprovokasi," kata dia.
Baca juga: Surya Sebut Wiranto Sudah Bisa Tertawa
Korneles berharap pelaku penusukan yang menyasar Wiranto dihukum sesuai undang-undang yang berlaku.
Pemerintah pun harus serius dan hati-hati menyelesaikan semua masalah bangsa yang terjadi, termasuk berbicara di depan publik dan jangan mengecawakan dan menyalahkan rakyat.
"Jangan sampai ada skenario yang membuat gaduh negara dan pemerintahan, apalagi ada upaya menganggu jalannya pemerintahan menuju pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang."
Lebih jauh, terang dia, peristiwa tersebut sedianya dicermati dengan baik dan mendalam.
Apalagi di tengah situasi negara dan pemerintahan yang sedang mengalami berbagai persoalan bangsa, seperti RUU kontoversial, UU KPK, kerusuhan di Papua, BPJS, serta kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Maka pemerintah perlu hati-hati dalam merespons masalah-masalah yang terjadi, termasuk berbicara di depan publik, sehingga tidak membuat rakyat marah dan melakukan hal-hal yang membayakan pemerintahan," tandasnya.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 11.50 WIB, Kamis (10/10).
Polres Pandeglang menyebut pelaku berjumlah 2 orang, yaitu Syahrial Alamsyah, 31, dan Fitri Andriana, 21. Penyerangan dengan sebilah gunting terjadi secara mendadak.
Wiranto menderita luka tusuk di bagian perut sebelah kiri. Penyerangan secara membabi-buta itu juga menyasar Kapolsek Menes Komisaris Dariyanto yang terluka di bagian punggung, serta Fuad yang terluka di dada sebelah kiri atas. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved