Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENYERANG Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, SA alias Abu Rara bermodal nekat. Abu Rara dan istrinya, FA, berharap ditembak mati usai menjalankan aksi.
"Mereka sudah berkomitmen (amaliyah), mereka punya harapan, saya ditangkap, saya akan melakukan perlawanan mungkin sampai ditembak mati, jihadnya berhasil," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menirukan Abu Rara di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/10).
Abu Rara dan FA tidak tahu pejabat negara yang bakal diserangnya adalah Wiranto. Ia mengajak FA menyerang pejabat negara yang saat itu mengunjungi Pandeglang, Banten.
Abu Rara pun berbagi tugas. Ia menikam pejabat negara itu, sementara FA menikam aparat keamanan.
Baca juga: Presiden Perintahkan Tambah Pengamanan
Penyerangan tersebut didasari rasa tertekan karena pemimpin Jamaah Ansarut Daulah (JAD) Bekasi Abu Zee tertangkap. Abu Rara takut tidak bisa melancarkan amaliyah jika tertangkap juga.
"Kalau Abu Zee ditangkap, saya (Abu Rara) khawatir bisa ditangkap. Kebetulan pada saat itu ada helikopter (milik pejabat negara), itu sasaran kita," tiru Dedi.
Abu Rara dan FA masih diperiksa secara intensif. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mendalami keterangan kedua pelaku.
Akibat perbuatan Abu Rara, Wiranto mendapatkan dua luka tusukan di bagian perut sebelah kiri. Keadaan Wiranto mulai membaik setelah menjalani operasi di RSPAD Gatot Subroto. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved