Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menkopolhukam: Modifikasi Cuaca Signifikan Kurangi Titik Api

Golda Eksa
24/9/2019 19:55
Menkopolhukam: Modifikasi Cuaca Signifikan Kurangi Titik Api
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto(ANTARA)

MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengemukakan modifikasi cuaca terbukti mampu mengurangi jumlah titik api yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sejauh ini semua pihak terkait bekerja ekstra untuk mengatasi persoalan tersebut.

Menurut dia, pada 22 September terdeteksi 3.869 titik api. Sehari kemudian berkurang menjadi 3.322 titik.

"Sementara hari ini tinggal 1.129 titik api," ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9).

Provinsi Riau menjadi wilayah yang paling banyak penurunan dan kini tinggal 84 titik api saja. Begitu pula dengan Sumatra Selatan yang menyisakan 165 titik, Jambi 130 titik, Kalimantan Tengah 475 titik, Kalimantan Barat 39 titik, Kalsel 61 titik, dan Kaltim 175 titik.

"Dari hasil pantauan lapangan ini sebenarnya total 1.129 per tanggal 24 September sudah satu perkembangan menggembirakan, trennya terus menurun. Mudah-mudahan keberhasilan hujan buatan ini terus berlanjut, disusul hujan dalam waktu sangat singkat titik api mulai berkurang dan habis," katanya.


Baca juga: Dua RUU Ditunda, Bamsoet Tegaskan DPR Dengar Aspirasi Mahasiswa


Senada disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Menurut dia, teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menangani kasus karhutla dilaksanakan oleh tim BMKG, BNPB, BPPT, dan TNI.

Mantan Kepala Staf TNI AU, itu menambahkan terhitung 22 September hingga satu pekan ke depan bakal datang angin bermuatan air dari arah tenggara, tepatnya dari Australia menuju barat daya dan barat laut, lalu melawati Sumatra.

Kemudian angin dari tenggara bertemu dengan angin timur laut dari Filipina dan bertemu di atas Kalimantan Barat. Selanjutnya, dari Kalbar menuju ke barat daya dan barat laut sehingga terbentuk potensi awan yang disebut cumulus atau awan mengandung air.

"Ini kesempatan bagi kita untuk bisa menurunkan hujan dari awan yang berpotensi membawa uap air. Oleh karena itu TNI langsung menempatkan beberapa alutsista di Pekanbaru dan Kalbar," pungkasnya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya