Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Kontras Kecam Kekerasan di Papua

Golda Eksa
24/9/2019 13:08
Kontras Kecam Kekerasan di Papua
: Pengunjuk rasa melakukan aksi di depan Kampus Universitas Cenderawasih, Abepura, Jayapura, Papua, Senin (23/9).(Antara/Wahyu Putro A)

KOMISI untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengecam segala bentuk tindakan kekerasan dari berbagai pihak, represif, dan penggunaan kekuatan keamanan secara berlebihan yang menimbulkan korban luka dan korban jiwa di Wamena, Papua.

Koordinator Kontras Yati Andriyani menilai penyelesaian persoalan di Papua akan semakin jauh dari solusi dan gagal apabila pendekatan yang dilakukan justru menyebabkan jatuhnya korban terus menerus.

"Termasuk penangkapan dan penahanan yang massif terhadap aktivis Papua yang terus dilakukan dan akses informasi dibatasi," ujar Yati melalui keterangan tertulis, Selasa (24/9).

Kontras berharap Presiden Jokowi segera menghentikan pendekatan keamanan dan penegakan hukum yang dilakukan TNI dan Polri di Papua. Kedua institusi tersebut harus dipastikan melakukan tugasnya dengan tidak menggunakan kekuatan secara berlebihan.

Aparat keamanan juga tidak boleh menggunakan diskresi secara serampangan dengan tidak menggunakan hukum untuk melakukan penangkapan dan penahahan yang berujung pada kriminalisasi bagi aktivis Papua dan orang asli Papua (OAP).

"Polri juga harus harus membebaskan semua tahanan politik Papua yang saat ini telah dijadikan tersangka. Buka segera dialog yang setara, terbuka dengan semua pihak. Semua itu dilakukan agar solusi penyelesaian Papua tetap dalam koridor demokrasi dan hak asasi manusia, sekaligus mencegah meluasnya kekerasan dan jatuhnya korban dari pihak manapun," tandasnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya