Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Sentuhan Hati untuk Kedamaian Papua

Golda Eksa
20/9/2019 09:25
Sentuhan Hati untuk Kedamaian Papua
Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kagoya(Metrotvnews.com/Ciputri)

PULUHAN tokoh dan pemuda yang tergabung dalam Forum Komunikasi Anak Papua (Forkap) mendek-larasikan persatuan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik (NKRI) yang diadakan di Jakarta, kemarin.

Dalam deklarasi tersebut, Ketua Forkap, Semmy Jenggu, menyatakan dengan penuh kesadaran masyarakat Papua terpanggil dalam dek-larasi persatuan demi keutuhan bangsa.

"Kami menyatakan setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945. Kami pemuda Papua siap menjaga keutuhan NKRI di Tanah Papua. Kami bersama-sama berkomitmen menjaga stabilitas keaman dan kedamaian dalam berkehidupan bermasyarakat serta tetap menjaga kebinekaan di Tanah Papua dan seluruh wilayah NKRI. Kami mengajak semua masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi, baik oknum dan kelompok yang ingin memecah belah persaudaran sebangsa dan setanah air. Kami mendukung upaya pemerintah untuk menyelesaikan persoalan yang ada dan terjadi di Papua," ucap Semmy Jenggu diikuti anggota Forkap dalam deklarasi tersebut.

Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 100 orang dari elemen mahasiswa, pemuda, aktivis, ormas, dan tokoh masyarakat. Bertindak selaku narasumber, yaitu Lenis Kogoya (Staf Khusus Presiden untuk Papua) dan Methodius Kossay (tokoh pemuda Papua). Lenis mengatakan pemerintah ingin membangun wilayah Pa-pua untuk kemajuan dan kesejah-teraan masyarakat Papua. "Dalam hal ini, pemerintah telah memberikan otsus Papua," ujarnya.

Menurutnya, dalam UU Otsus Papua, masyarakat Papua telah diberi kewenangan yang besar, seperti gubernur, wakil gubernur, bupati harus orang Papua.

Selain itu, otsus Papua juga memberikan kewenangan terkait hak politik dan fungsi adat. "Seharusnya dengan kewenangan yang besar, terutama dalam fungsi adat Papua, bisa menjadi maju dan damai," imbuhnya.

Tokoh pemuda Papua Methodius Kossay menambahkan langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan Papua ialah dengan dialog. "Dialog dilakukan secara menyeluruh, bermartabat, sa-ling menghormati, tanpa kekerasan dan berkelanjutan," ujarnya.

Dialog dimaksudkan untuk menyelesaikan akar permasalahan di Papua. "Untuk selanjutnya dicarikan solusi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan di Papua.''

Koordinasi

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab akan berkoordinasi dengan Polda Papua untuk membentuk tim guna melakukan investigasi terkait dengan insiden penembakan di Kampung Olenki, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Kontak tembak itu melibatkan Satgas Gakkum TNI-Polri, dan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Selain itu, Pangdam juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya operasi pengejar-an kelompok separatis bersenjata OPM untuk menghindari jatuhnya korban di pihak masyarakat," ujar Kepala Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto.

Kontak tembak yang terjadi pada Selasa (17/9) itu bermula ketika KSB OPM melepaskan tembakan secara sporadis ke arah tim satgas gabungan. Tim gabungan kebetulan sedang mendekati posisi KSB yang berada di sebuah honai di pinggir sungai.

Bupati Puncak Willem Wandik mengakui ada warga sipil yang menjadi korban dalam insiden baku tembak itu. Dari laporan yang diterimanya, Wandik menyebutkan sebanyak tiga orang tewas dan empat orang luka-luka.

Menko Polhukam Wiranto masih menunggu laporan resmi terkait baku tembak itu. "Nanti tunggu laporan resmi, ya." (Ant/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya