Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
ANGGOTA Komisi X DPR RI Popong Otje Djundjunan meminta agar Rancangan Undang-Undang Ekonomi Kreatif (RUU Ekraf) mengenai pasal sistem peminjaman modal kepada para pelaku ekraf harus dibuat mudah.
Menurut Popong, jangan sampai sistem peminjaman modal tersebut malah memperkaya para pemberi modal.
Hal ini ia ungkapkan ketika Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI menyambangi Kota Yogyakarta guna uji publik RUU Ekraf, Selasa (20/8).
Politikus Partai Golkar tersebut khawatir apabila sistem bantuan permodalan yang diberikan oleh pemerintah nantinya bertele-tele. Ia juga tidak menginginkan para pelaku ekraf ini meminjam di tempat yang salah.
“Pelaku ekonomi kreatif pasti berpikir, ‘ah mana aja yang gampang’. Kalau misalnya dari empat sumber keuangan milik pemerintah itu sulit dan ada orang yang mau memberikan bantuan tanpa bunga ya tentu mereka mengambilnya, tetapi syaratnya adalah produksinya itu nanti harus dijual, itu juga tidak baik nantinya bagi para pelaku ekonomi kreatifnya,” sebut politikus Dapil Jawa Barat I tersebut.
Popong mendorong apabila memang sudah diputuskan empat sumber keuangan guna melakukan peminjaman modal oleh pemerintah, maka komunikasi antar sumber keuangan tersebut harus berjalan dengan baik.
“Namun persoalannya adalah di dalam RUU kita dikatakan bahwa sumber-sumber keuangan untuk membantu mereka itu ada empat. Yang empat sumber ini kalau koordinasinya kurang, kemudian jalan sendiri-sendiri, tentu hasilnya tidak akan maksimal,” jelasnya.
Politikus yang karib disapa Ceu Popong tersebut juga berharap agar dalam pembahasan RUU Ekraf ini seluruh stakeholder dapat menyamakan persepsi bahwa subjek dari pembahasan tersebut adalah para pelaku ekonomi kreatif itu sendiri.
“Mari kita tempatkan pelaku-pelaku ekonomi kreatif ini sebagai subjek bukan sebagai objek bahwa merekalah yang terpenting,” imbuh Ceu Popong. (OL-09)
Menurut Angela, pertemuan ini sangat penting sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap pariwisata yang merupakan sektor paling terdampak wabah Covid-19.
Di Indonesia lebih dari 2.000 hotel tutup, hampir semua tujuan wisata, objek, dan fasilitas pariwisata terhenti dan berimbas pada para pekerja di dalamnya.
Program tersebut meliputi penyediaan fasilitas akomodasi, transportasi, dan konsumsi bagi tenaga medis dan tenaga pendukung RS Rujukan penanganan Covid-19.
Untuk memberi dukungan kepada tenaga medis penanganan Covid-19, Swiss-BelHotel Pondok Indah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pada saat Indonesia mengalami krisis moneter 1998, KUMKM menjadi penyangga ekonomi nasional. Menyerap tenaga kerja, dan menggerakan perekonomian.
Sayangnya, para barista tidak bisa menginformasikan pada pembeli apa yang mereka sajikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved