Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menghimbau agar semua pihak dapat menahan diri atas peristiwa kerusuhan yang terjadi di Papua, Senin (12/8). Wiranto menyatakan hal senada dengan presiden agar semua pihak dapat saling memaafkan demi merawat persatuan.
"Sabar, saling memaafkan, jaga ketenangan, jaga kedamaian, serta rawat persatuan itu saja," tutur Wiranto di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Selasa (20/8).
Wiranto juga meminta kepada awak media agar juga bersabar, khususnya dalam kaitan mengabarkan situasi dan mengabarkan kebaikan dalam pemberitaannya.
Wiranto menjelaskan dirinya sudah berencana untuk berangkat ke Papua, bahkan sebelum terjadinya insiden kerusuhan. Namun ia menjelaskan ke Papua dalam kapasitas sebagai Menko Polhukam sehingga tidak akan bersama Presiden.
"Tanpa ada insiden saya memang mau ke sana. Ada upaya mendorong semangat bela negara. Sudah ada rencana mau ke sana. Soal waktunya nanti," pungkas Wiranto.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa ia telah menghubungi Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan. Mendagri meminta Gubernur Papua Barat tidak meninggalkan wilayahnya dan menyeesaikan permasalahan di daerahnya terlebih dahulu.
Jika memang situasi sudah kondusif Tjahjo baru mempersilahkan Gubernur Dominggus bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa . Format pertemuannya tersebut akan menghadirkan semua pihak dalam satu forum.
"Nanti kita usulkan diundang Pak Menko Polhukam, pak Kapolri, kemudian Gubernur Papua Barat sekaligus Gubernur Papua Lukas Enembe ketemu dengan mahasiswa di Malang, Surabaya. Soal waktunya terserah Gubernur Papua dan Jatim kapan," ujar Tjahjo. (OL-09)
(Dro)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved