Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
WAKIL Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), menceritakan pengalamannya saat situasi Jabodetabek mengalami black out atau mati listrik masal pada Minggu (4/8) kemarin. JK menilai masyarakat kini merasakan betul pentingnya listrik dalam kehidupan mereka akibat peristiwa kemarin. JK juga mengungkapkan ketergantungan masyarakat dengan listrik, juga berimbas kepada komunikasi. Ia mengaku tidak dapat menghubungi para menterinya untuk mendpaatkan informasi terkini.
"Tidak bisa menghubungi siapa-siapa, cari tau ada apa enggak bisa, mau cari menterinya gak bisa. Ya anda juga pasti mencari informasi enggak bisa," tutur JK di Kantor Wakil Presiden, Selasa (6/8).
Baca juga: Listrik Padam, Polri Pastikan tidak Ada Unsur Sabotase
Ia menceritakan rumahnya di Diponegoro jika mati lampu memang tidak akan menjadi persoalan karena ada back up generator. Namun, rumah pribadinya di Kebayoran tidak memiliki fasilitas tersebut.
"Kita menjadi sadar, anda tiba-tiba merasa kesepian. Begitu pentingnya, listrik bagi kita semua, bukan hanya sebagai penerangan atau apapun, kita kesepian di rumah, panas tidak ada AC bahkan tidak dapat mencari tahu informasi. Mau nonton TV gak ada, mau nelepon siapa gak bisa, betul betul menjadi tiba-tiba sepi sendiri. Untungnya saya ada di Kebayoran," imbuh JK.
Akan tetapi, JK menerangkan tidak lama setelah itu dari pihak PLN kemudian membantu JK dengan mengirimkan generator. Namun, pada saat yang sama rumah lainnya pun tidak bisa.
Sebagaimana diketahui, Minggu (4/8) kemarin, Jabodetabek mengalami mati listrik masal selama berjam-jam. Akibat hal tersebut berbagai fasilitaas publik yang menggunakan listrik terhenti, misalnya saja MRT, maupun kereta commuter line hingga lampu lalu lintas.
Masyarakat pun sempat panik dan mengeluh akibat padamnya listrik secara berjam-jam yang menggangu aktifitas mereka dan kerugiannya diperkirakan triliunan rupiah. (OL-6)
Kejadian pemadaman listrik itu bertepatan dengan Penampahan Hari Raya Kuningan, ketika umat Hindu di Bali harus menyelesaikan perlengkapan persembahyangan di keesokan harinya.
GUBERNUR Bali, Wayan Koster, menyampaikan perkembangan terbaru terkait upaya normalisasi kelistrikan di Pulau Dewata pascagangguan lmyang terjadi pada Jumat (2/5) sore.
Dari beberapa laporan, mati listrik terjadi merata di seluruh wilayah Bali dengan waktu padam yang berbeda.
Syaugi menjelaskan keterlambatan penerbangan disebabkan oleh proses transisi dari sumber listrik PLN ke genset.
LISTRIK di Bali padam serentak pada Jumat (2/5) mulai pukul 16.00 Wita hingga batas waktu yang belum diketahui.
KEMENTERIAN Dalam Negeri Spanyol mengumumkan keadaan darurat setelah pemadaman listrik secara nasional. Hampir 60 persen dari kapasitas listrik Spanyol telah dipulihkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved