Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Ibu Kota Baru Dibangun dari Nol

Dero Iqbal Mahendra
02/8/2019 08:50
Ibu Kota Baru Dibangun dari Nol
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro (kedua dari kanan) bersama Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono,(MI/PIUS ERLANGGA)

PEMERINTAH menegaskan bahwa pemindahan ibu kota negara terkait dengan upaya untuk membangun pusat pemerintahan baru ketimbang memindahkan ke kota eksisting. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro, pemerintah akan membangun pusat pemerintahan tersebut di lahan kosong yang belum memiliki kegiatan. "Kita ingin bangun pusat pemerintahan. Kalau sudah selesai menjadi ibu kota negara. Kalau di dalam termin perencanaan wilayah disebut sebagai purpose built capital (PBC) atau Ibu kota yang disusun dari nol," ungkapnya dalam diskusi di Gedung Bappenas Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan, berdasarkan pengalaman dari sejumlah negara, pihaknya telah merumuskan sejumlah acuan dalam pembangunan pusat pemerintahan baru tersebut. Contohnya, kota yang dibangun tersebut hanya terfokus kepada pusat pemerintahan sehingga pemba-ngunannya terkendali.

"Khususnya berkaitan dengan perkembangan kota ke depannya yang diharapkan perkembangannya dapat dikendalikan sesuai dengan indikator tertentu. Untuk itu diperlukan suatu manajemen pertumbuhan kota yang betul-betul dapat mengendalikan hal tersebut," paparnya.

Selain itu, tambahnya, ibu kota baru harus mampu merepresentasikan sebagai ibu kota bangsa, baik dari monumennya, museum maupun galeri budaya. "Secara sifatnya juga harus inklusif atau terbuka untuk semua, dengan tidak boleh ada pembatasan," tegasnya.

Bambang menegaskan, pembangunan kotanya nanti akan mengedepankan pendekatan lingkungan dengan konsep forest city. Terutama karena lokasi ibu kota tersebut akan berada di Kalimantan yang dikenal sebagai paru-paru dunia. Selain itu Bambang juga menekankan kota tersebut nantinya harus berorientasi kepada publik.

"Public transportation yang menunjang, sepeda dan pejalan kaki, jadi kota yang tidak bergantung kepada kendaraan pribadi. Pada intinya, kita akan menerapkan integrated city dengan integrated transportation dan smart water management system," pungkasnya.

Segera diumumkan

pada kesempatan lain, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan lokasi persis ibu kota baru begitu setelah seluruh kajian selesai. "Akan diumumkan kalau sudah waktunya kalau kajian sudah komplet, dan masalah-masalah yang ada sudah selesai baru saya sampaikan di mana," kata Presiden di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Bunderan Hotel Indonesia, kemarin.

Presiden Jokowi sebelumnya mengakui ibu kota Negara Republik Indonesia akan dipindahkan dari Jakarta ke salah satu tempat di Pulau Kalimantan.

"Belum, nanti akan diumumkan kalau sudah waktunya," jawab Presiden saat ditanya soal Kalimantan Timur menjadi lokasi ibu kota.

Terkait dengan pendanaan, politikus Partai Gerindra Andre Rosiade mempertanyakan pembiayaan pembangunan ibu kota baru yang akan dilakukan pemerintah. "Dana APBN kita tidak akan cukup menanggung biaya pembangunan sekitar Rp466 triliun karena kondisi penerimaan pajak yang rendah dan kebutuhan belanja yang cukup besar dalam lima tahun ke depan," ujarnya. (Ths/Ant/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya