Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PELUANG para menteri di Kabinet Kerja Jilid Pertama untuk kembali menjabat anggota kabinet, tetap terbuka. Presiden Joko Widodo telah menyampaikan akan mengecek satu persatu terkait dengan kinerja di lapangan, apakah sejalan dengan yang pernah disampaikan dalam sidang kabinet atau tidak.
"Bahwa meneruskan beberapa anggota kabinet yang sekarang bekerja di kabinet, bisa saja terjadi. Mengapa? Karena ada kelanjutan dari pembangunan infrastruktur yang perlu diteruskan. Ada program-program lanjutan yang konsistensinya harus dijaga. Ada juga pasti menteri-menteri yang baru," papar Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Johnny G Plate, di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, kemarin.
Johnny mengatakan Presiden Jokowi punya penilaian yang dilakukan secara periodik terhadap kinerja Kabinet Kerja I. Penilaian itu akan menjadi rujukan untuk menentukan apakah para menteri di periode sebelumnya akan masuk jajaran Kabinet Kerja II.
"Terkait dengan penilaian kinerja kabinet, itu kewenangan ada di Presiden. Kita bisa menilai dari luar, tapi yang ada di presiden itu penilaian yang dilakukan secara periodik dengan target-target terukur," ujar Johnny.
Meski begitu, Johnny memandang portofolio baru tetap perlu diangkat. Tujuannya agar Indonesia bisa berkompetisi dalam tingkat persaingan yang maksimal di tataran global dan sekaligus memenuhi kebutuhan penyelenggaraan negara di dalam negeri.
Menurut dia, NasDem sangat memahami keinginan presiden untuk menciptakan pemerintahan yang efektif, kuat, diisi tokoh-tokoh profesional, dan memastikan regenerasi politik tetap berjalan. Figur yang dipilih pun pasti mengombinasikan antara generasi milenial dan senior.
"Nah, tantangannya ada di sana, yaitu koordinasi dan gaya manajemennya. Tetapi kami yakin tokoh-tokoh yang nanti dipilih akan menjadi kabinet yang solid, seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo," tandasnya.
Partai NasDem, menurut Johnny, siap memasok kebutuhan tersebut. NasDem juga akan membebastugaskan para kader yang terpilih mengisi kabinet Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dari tugas partai.
"Sehingga bisa melayani kabinet dengan penuh waktu. Tidak ada rangkap-rangkap jabatan," tegas Johnny.
Menteri berani
Dalam pidato kebangsaan Visi Indonesia, di Sentul, Bogor, Minggu (14/7), Jokowi yang merupakan presiden terpilih periode 2019-2024 menyatakan akan merekrut menteri-menteri yang berani berinovasi dalam menjalankan program kerja. Menurutnya, pola kerja menteri yang monoton tidak dibutuhkan.
Jokowi juga sempat menantang partai-partai koalisi untuk mengajukan para calon menteri usia muda yang memenuhi kapabilitas yang ia butuhkan.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan partainya memiliki kader dari generasi milenial hingga post millennial yang siap mengisi kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kami punya kader yang siap dan mengenai jumlah kursi menteri ialah hak prerogatif Presiden, tergantung portofolio seperti apa," ujarnya. (Ant/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved