Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KPK menekankan pentingnya kurikulum antikorupsi masuk sekolah-sekolah. Kurikulum antikorupsi jangan dijadikan beban bagi anak-anak. Namun, kurikulum itu yang paling penting ialah penerapannya.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam rangkaian kegiatan road show Bus KPK 2019 Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi yang digelar di Surabaya.
Saut pun meminta kepada peserta workshop yang merupakan guru dan kepala sekolah di 'Kota Pahlawan' itu untuk menanamkan sembilan nilai dasar yang sudah dijalankan di KPK. "Tanamkan nilai kesederhanaan, kejujuran, berani, adil, dan lain-lain itu ke dalam pelajaran. Semua itu harus terintegrasi dengan pelajaran,"ujarnya. Menurut Saut, kondisi sekarang ini anak-anak sudah mengukur dunia ini dari benda. Hal ini sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia ketika dijadikan ukuran. "Tanamkan nilai-nilai integritas. Pengayaan bisa melalui kearifan lokal,"katanya.
Saut memberi contoh jangan sampai anak-anak yang bersekolah di tempat bagus kemudian memiliki karier bagus hingga menjadi pejabat, malah terjerumus. "Banyak yang ditangkap KPK itu pendidikannya S-2, S-3. Maka dari itu, kita jaga integritas mereka dengan memasukkan pendidikan antikorupsi."
Selain itu, Saut juga sempat memuji Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dinilai sosok kepala daerah yang dapat menginspirasi Indonesia. Makanya, Saut seringkali meminta kepada kepala daerah lainnya di Indonesia ini untuk belajar Risma. "Meskipun pada akhirnya ada beberapa daerah yang sudah belajar ke Surabaya, kerjanya tetap saja melambat dan itu tidak masalah."
Tri Rismaharini menambahkan, guru memiliki peranan penting bagi perkembangan anak-anak sebab anak-anak inilah yang nanti ke depannya menjadi penerus perjuangan pendahulunya.
"Layani dengan sungguh-sungguh dan berikan yang terbaik. Anda mendidik anak-anak bangsa untuk meneruskan perjuangan pendahulunya," kata Risma. (BN/FL/Ant/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved