Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KEPALA Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih membuka diri untuk bertemu dengan Prabowo Subianto. Menurutnya, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo jangan dijadikan sarana negosiasi untuk kepentingan satu kelompok.
“Jangan terjebak rekonsiliasi hanya memikirkan negosiasi, memikirkan kepentingan kelompok tertentu," kata Moeldoko, Minggu (7/7).
Baca juga: Pengamat: Rekonsiliasi, Jangan Diartikan Bagi-bagi Kursi
Hal ini dikatakan Moeldoko menanggapi munculnya permintaan agar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dipulangkan ke Indonesia jika rekonsiliasi terjadi. Lebih lanjut, kata dia, hanya menyesuaikan jadwal kedua belah pihak untuk bertemu. “Jadwal bertemunya kapan kan berkaitan dengan waktu saja,” tandasnya.
Hal yang sama diungkapkan, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN Jokowi-Amin, Abdul Kadir Karding. Dia menilai tidak ada kaitannya soal rekonsiliasi antara Jokowi-Prabowo dengan kepergian Rizieq Shihab yang selama ini bertempat di Arab Saudi.
Ia berpandangan, jika memang tidak bersalah atas apa yang dipersalahkan selama ini, kenapa perlu khawatir apalagi hingga takut dan menghindar.
“Masa orang yang tidak diusir disuruh negara manggil ulang, yang ditangani negara hanya teman-teman TKI yang masa tinggalnya habis," tandasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved