Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KOORDINATOR Forum Pesantren Jaga NKRI, KH Ali Syibromalisi menilai proses sidang sengketa Pilpres 2019 sudah berlangsung dengan adil dan sangat terbuka. Ia mengimbau seluruh masyarakat agar menghormati keputusan MK yang bersifat final dan mengikat.
"Mendukung sepenuhnya dan mengajak segenap seluruh masyarakat untuk menghormati hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang bersifat final dan mengikat," tutur Ali dalam acara Istigotsah dan Pernyataan Sikap Forum Pesantren Jaga NKRI terhadap putusan MK di Aula Masjid Nurul Badar Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (28/6).
Karena itu Ali mengatakan bahwa Forum Ponpes menolak segala bentuk gerakan massa. Semua pihak diharapkan mengupayakan kembali mempekuat ukhuwwah (persaudaraan) dan persatuan Indonesia.
"Kami menolak segala gerakan massa yang berbungkus jihad konstitusi karena dapat menyulut api permusuhan dan perpecahan di antara umat dan seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ali juga mengapresiasi pidato Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia kembali bersatu dan mempererat persaudaraan dan persatuan bangsa.
“Sungguh tepat apa yang dikatan Pak Jokowi tadi malam. Tidak ada lagi 01 atau 02, yang ada hanya persatuan Indonesia. Bersama-sama membangun Indonesia dan memajukan Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Rekonsiliasi Elite Pasca-Pilpres, Fahri Hamzah: Ya Harus Dong
Sementara itu KH Syamsuddin, Pimpinan Ponpes Riyadul Athfal, Bogor, mengapresiasi pidato Prabowo Subianto yang menegaskan tetap tenang, damai, anti kekerasan dan setia pada UUD 1945.
“Saya kira pidato Pak Prabowo bagus sekali bikin adem, dapat meredam kekecewaan pendukungngnya. Permintaan beliau yang yang harus saling menghormati antar sesama anak bangsa sebagai saudara-saudara kita sendiri,” kata Syamsuddin.
Selain mengapresiasi pernyataan Prabowo Subianto, Forum Pesantren juga mengapresiai langkah Polri menjaga keamanan yang didukung sepenuhnya oleh TNI dari masa persiapan pemilu, masa kampanye hingga pengamanan pasca pemilu.
“Kami menyambut baik ajakan Kapolri untuk kembali bersatu, merajut lagi tali-tali persaudaraan dan persatuan. Terima kasih juga kami ucapkan kepada Polri menjaga keamanan yang didukung sepenuhnya oleh TNI,” ujar anggota pesantren Dadi Suhrowardi.
Dadi yang juga Pengasuh Ponpes Al-Hidayah tersebut mengingatkan kelompok-kelompok manapun untuk tidak memaksakan kehendak. Menolak gerakan memakai jargon-jargon agama untuk melegitimasi gerakan inkonstitusional.
“Semua pihak harus menghormati putusan MK ini. Kami menolak gerakan yang memakai jargon-jargon agama berbungkus jihad konstitusi. Proses sidang MK hakikatnya sudah Islami karena berlangsung sangat terbuka, dan bekerja sesuai kaidah-kaidah hukum yang berlaku sesuai kesepakatan bersama,” imbuh Dadi.
Forum Pesantren Jaga NKRI melaksanakan istigosah dan do’a bersama untuk menjaga persatuan Indonesia. Dihadiri oleh ratusan ulama dari 40 pondok pesantren se- Jakarta, Bekasi, Bogor dan Depok.
Ulama yang hadir di antaranya: KH. Ali Syibromalisi (Pimpinan Ponpes Al Qur'an Tansyitul Muta'allimiin Bogor), KH. Syamsudin (Pimpinan Ponpes Riyadul Athfal Alpadhil, Tenjo, Bogor), KH. Dadi Suhrowardi (Pimpinan Ponpes Alhidayah, Tenjo, Bogor), KH. Tb. Lulu Luthfi Fuadi, S.Ag. (Pimpinan Ponpes Bani Harun), Ustadz Iwan S. (Pimpinan Ponpes Fajar Iman Tenjo, Bogor), KH. Abah Abidin (Ponpes Manbaul Hilmah Tenjo, Bogor) dan ulama-ulama lainnya. (A-4)
Bukan sekadar peringatan sejarah, Asyura 2025 serukan solidaritas bagi Palestina dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved