Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PENGAMAT politik Ray Rangkuti menilai Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY) mulai mengubah strategi politiknya. AHY dibaca tidak lagi pasif dalam berpolitik.
"Tampaknya ada perubahan strategi politik yang drastis. Dari menunggu ke mendatangi. Dari biasanya pasif ke aktif," kata Ray, Jumat (7/6).
Menurut Ray, hal itu terjadi tidak lepas dari evaluasi internal pihak Demokrat, khususnya sang Ketua Umum sekaligus ayah AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Belajar dari berbagai pengalaman terlambat secara politik dalam beberapa kasus terakhir, kata dia, mengakibatkan strategi politik harus diubah.
"Bila selama ini lebih banyak menunggu, saatnya langsung menjemput," ucap Direktur Lingkar Madani Indonesia itu.
Baca juga: AHY dan Ibas Silaturahim ke Istri Gus Dur, Sampaikan Salam SBY
Ray menilai strategi tersebut terlihat jauh lebih ampuh dan sesuai dengan usia AHY.
Oleh karena itu, kata dia, AHY tidak lagi bersikap menunggu di ujung, tapi jika perlu menjemput, terlibat dari awal, dan bahkan dapat menginisiasi.
"Dalam pertimbangan itulah, saya melihat seluruh langkah AHY ataupun SBY pascapencoblosan adalah langkah taktis untuk konsolidasi posisi AHY dan umumnya posisi Demokrat," ujarnya.
AHY tergolong rajin menyambangi kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin usai Pilpres. Ia telah beberapa kali bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo dan juga menemui Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu dinilai sinyal merapatnya Demokrat ke koalisi pemerintah. Kendati, hal itu masih dibantah Demokrat. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved