Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH masih mengkaji lokasi Ibu Kota negara baru yang rencana diputuskan tahun ini. Nantinya, tidak lebih dari 1,5 juta penduduk yang akan tinggal di lokasi ibu kota negara itu.
Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, ibu kota baru nanti tidak boleh padat penduduk seperti kondisi Jakarta saat ini.
“Ini adalah jumlah yang sudah maksimal sesuai dengan perhitungan,” ujar Bambang di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (13/5).
Jumlah penduduk itu, kata Bambang, terdiri dari pada jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) eksekutif, legislatif dan yudikatif.
“Perkiraan jumlah ASN eksekutif, legislatif dan yudikatif sekitar 200 ribu Kemudian TNI-Polri 25 ribu. Lalu, pihak keluarga yang juga akan ikut. Patokan simpelnya satu keluarga empat orang, sudah hampir satu juta. Ditambah pelaku bisnis yang akan mendukung kegiatan ekonomi di ibu kota baru, sekitar 300 ribu orang,” jelas Bambang.
Dari jumlah penduduk dan potensi kegiatan ekonominya, Bambang memprediksi ibu kota negara baru ini tidak akan masuk ke daftar kota besar di Indonesia. Pun demikian, Bambang mengatatan, hal itu bukan persoalan.
“Kami tidak desain kota ini jadi kota ramai. Kita ingin tingkatkan produktifitas pemerintahan. Paling tidak jarak antara tempat tinggal ke kantor dan koordinasi antarkementerian lebih baik,” ujarnya.
Baca juga: Lokasi Ibu Kota Baru Diputuskan Tahun ini
Selain itu, Bambang memastikan ibu kota baru nanti tak akan mengganggu lingkungan hidup. Misalnya, kata Bambang, wilayah Bukit Soeharto yang menjadi salah satu calon ibu kota baru di Kalimantan Timur. Bukit Soeharto masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya.
"Bukit Soeharto adalah kawasan hutan lindung yang tidak akan diganggu.Ini jadi komitmen Presiden (Joko Widodo) ketika kita akan membangun ibu kota baru. Kita tidak akan mengganggu lingkungan hidup," kata Bambang.
Pekan lalu, selama tiga hari Jokowi mengunjungi tiga daerah yang disebut-sebut akan menjadi ibu kota baru yakni, Bukit Soeharto yang terletak di di kawasan Taman Hutan Raya, Kalimantan Timur, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Kawasan Segitiga yang terletak di antara Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan.
“Saat ini masih dilakukan kajian, dan akan difinalisasi akhir tahun ini sehingga keputusan lokasi bisa juga dilakukan akhir tahun ini dan tahun 2020 sudah bisa dilanjutkan dengan persiapan pembangunan,” ujar Bambang. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved