Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
MENTERI Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku tetap fokus menjalankan tugasnya kendati tengah tersangkut dugaan kasus suap di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia enggan menanggapi isu perombakan kabinet.
"Saya tetap fokus kerja, kerja, dan kerja. Meski bulan puasa, tetap fokus kerja," ujarnya seusai menggelar rapat bersama Mensesneg Pratikno, Rabu (8/5). Rapat itu juga dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Imam mengaku belum mendengar isu reshuffle. Ia justru baru mengetahui kabar tersebut dari awak media. "Saya malah tahu dari wartawan. Sekarang kami fokus kerja. Ini buktinya antarmenteri rapat koordinas membahas agenda-agenda besar tahun ini," tandasnya.
Imam tersangkut kasus penyalahgunaan suap dana hibah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk Komite Olahraha Nasional Indonesia (KONI) pada 2018.
Baca juga: Jokowi Copot Menteri Jika Sudah Ditetapkan Tersangka
Politisi PKB itu mengaku sudah mengklarifikasi dugaan keterlibatannya kepada majelis hakim Pengadilan Tipokor Jakarta.
"Semua sudah saya jawab di hadapan majelis yang mulia. Itulah pentingnya kita tabayyun sehingga tidak ada isu tidak ada fitnah, tidak adq hoaks," tandasnya.
Terpisah, Pratikno menegaskan saat ini Presiden belum membahas perombakan kabinet. Menurut Pratikno, semua menteri sudah bekerja dengan baik.
"Nggak tahu saya (reshuffle), semua bekerja dengan baik," tandasnya.
Ia menegaskan dalam rapat yang dipimpinnya itu membahas sejumlah program, antara lain perayaan Hari Kemerdekaan, Nuzulul Quran hingga Lebaran.
Adapun Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengungkapkan bahwa reshuffle bisa saja dilakukan jika ada menteri yang berstatus tersangka di KPK. Terlepas dari status hukum, sambung Johan, kinerja menteri juga masuk kriteria evaluasi Presiden Jokowi.
"Keputusan mengganti seseorang menteri itu ada beberapa alasan selain kinerja. Di antaranya ketika menteri tersangkut hukum dan berstatus sebagai tersangka, itu pasti diganti. Kalau sampai lebaran saya kira tidak ada (reshuffle). Saya tidak tahu setelah lebaran, kemungkinan itu bisa saja karena Oktober juga sesudah lebaran," tandasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved