Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Legislatif Diprediksi Akan Lebih Seirama dengan Presiden

Melalusa Susthira K
19/4/2019 17:17
Legislatif Diprediksi Akan Lebih Seirama dengan Presiden
Suasana rapat paripurna DPR RI(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

BERDASARKAN data perhitungan cepat (quick count) Pemilu 2019 yang dirilis oleh berbagai lembaga, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menilai dominasi koalisi pendukung pemerintahan akan cukup kuat untuk melawan oposisi sehingga akan memuluskan pengambilan keputusan oleh eksekutif kedepannya dalam merealisasikan program - programnya.

Berdasarkan pengelompokkan partai politik (parpol) menurut koalisi dukungan pada capres-cawapres, menunjukkan akan adanya dominasi partai koalisi melawan oposisi. Menurut Lucius, lima parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf yang lolos ambang batas yakni PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, dan PPP jika suaranya digabungkan maka akan menghasilkan jumlah melebihi 50% atau sekitar 53%.

"Dengan komposisi seperti itu sepertinya kelompok parpol koalisi bisa dengan mudah menentukan arah kerja parlemen pada periode selanjutnya. Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan mendapatkan dukungan signifikan dari parpol-parpol koalisi di parlemen, sesuatu yang membuat mereka tak kesulitan untuk mengeksekusi berbagai kebijakan sebagaimana dijanjikan selama kampanye sebagai program kerja mereka," terang pria jebolan Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara tersebut.

Sedangkan rata-rata perolehan suara masing-masing parpol yang lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) menurut Lucius tidak terpaut jauh secara signifikan, sehingga dampaknya tak ada dominasi satu partai di kursi parlemen mendatang.

"Nampak bahwa tak ada satu pun partai yang berhasil menjadi partai dominan dalam perolehan suara. Hanya PDIP sendirian yang cukup mencolok, sementara partai-partai lainnya bergerombol di level 7-12%," ujar Lucius saat dihubungi pada Jumat (19/4).

Lucius menilai situasi ini akan menghasilkan iklim yang baik di parlemen mendatang karena persaingan antara satu partai dengan partai lainnya dapat terjadi secara imbang. Sehingga, menurutnya semua partai akan memiliki kekuatan yang sama untuk menentukan apa saja di parlemen.

"Situasi ini mirip dengan parlemen saat ini yang tanpa dominasi satu partai pemenang. Perebutan kursi kekuasaan, persaingan membagi-bagi kue jabatan akan dengan mudah bisa terjadi antar parpol penghuni parlemen ini," pungkas Lucius.

Berdasarkan hitung cepat hasil Pemilu 2019 dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang rilis pada Kamis (18/4), PDIP mendapatkan jumlah kursi terbanyak dengan modal perolehan 19,80 % suara, disusul Partai Gerindra 12,50 %, Partai Golkar 12,21 persen%, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 9,56 persen%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8,04 %, Partai Demokrat 6,81 %, Partai Amanat Nasional (PAN) 6,16 %, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4,34 %. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya