Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia membeberkan pihaknya tidak menemukan indikasi diskriminasi ras dan etnis pada perhelatan pesta demokrasi. Komnas HAM pun mengapresiasi kinerja Komisi Pemilihan Umum dan Bawaslu atas seluruh capaian tersebut.
Komnas HAM sebelumnya telah melakukan pemantauan, pertemuan, dan koordinasi dengan sejumlah pihak guna memastikan pemilu serentak pada 17 April 2019 berjalan sesuai nilai dan prinsip hak asasi manusia.
Dalam prosesnya Komnas HAM pun menerjunkan tim pemantau di 12 daerah, yaitu Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, serta 6 daerah kantor perwakilan lembaga tersebut.
Baca juga: Syukuran Pemilu Damai
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, mengatakan fokus pemantauan itu untuk memastikan hak pilih bagi seluruh WNI, terutama mereka yang berada di dalam lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan dan rumah sakit. Komnas HAM menginginkan adanya kemurnian suara dan tidak terjadi diskriminasi ras maupun etnis.
Berdasarkan hasil pemantauan, sambung dia, Komnas HAM memang menemukan beberapa kekurangan namun hal itu tidak menjadi persoalan. "Karena kategorinya minor yang artinya tidak dianggap sebagai kegagalan. Itu hanya masalah teknis," kata Ahmad Taufan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (18/4).
Lebih jauh, terang dia, pemilu serentak yang diselenggarakan kali pertama di Tanah Air merupakan hal paling rumit namun dapat berjalan aman dan lancar. Realitas itu diakuinya karena penyelenggara pesta demokrasi telah bekerja ekstra dan mampu menjalankan seluruh tanggungjawabnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved