Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DUA pekan jelang debat ketiga capres-cawapres yang kembali digelar di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/3), lembaga survei Roy Morgan Research merilis hasil sigi mereka terhadap dua pasangan calon presiden. Hasil survei lembaga dari Australia itu menunjukkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin meraup dukungan 58% dari pemilih Indonesia, sedangkan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih dukungan 42%
Menurut rilis Roy Morgan, capaian Jokowi-Amin pada survei selama Januari 2019 sebesar 58% itu mengalami kenaikan 5% dari hasil Pilpres 2014 ketika Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla. Sementara itu, 42% raihan Prabowo-Sandi itu mengalami penurunan 5% dari hasil Pilpres 2014, yakni saat itu Prabowo menggandeng Hatta Rajasa sebagai cawapres.
"Dukungan kepada Jokowi tersebar di perdesaan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, utara Sumatra, dan Sulawesi. Jokowi pun didukung 60% perempuan. Kebalikannya, Prabowo hanya memperoleh dukungan 39% dari kaum perempuan," kata CEO Roy Morgan, Michele Levine, dalam rilisnya kemarin. Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan hasil survei Roy Morgan menunjukkan tren elektabilitas Jokowi-Amin meningkat dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Pertarungan Antara Pesimisme dan Optimisme dI Pemilu 2019
"Kami tidak terlena karena ingin mengejar capaian suara hingga 70% pada Pilpres 2019. Ada beberapa alasan naiknya suara Jokowi-Amin. Debat pertama dan kedua kami jauh lebih meyakinkan publik yang belum menentukan pilihan," ujar Ace. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, mengakui pihaknya tidak mempermasalahkan hasil survei Roy Morgan. "Realitas di lapangan berbeda. Banyak pemilih tidak menyatakan pilihannya secara terbuka. Di kota mayoritas memilih Prabowo, tetapi penduduk kita kan banyak di desa."
Tidak berubah
Survei Cyrus Network yang juga dirilis kemarin menunjukkan elektabilitas Jokowi-Amin mencapai 55,2%, mengungguli Prabowo-Sandi dengan tingkat keterpilihan 36,0%. Responden mengemukakan alasan kenapa memilih Jokowi-Amin pada survei selama 18-23 Januari 2019 itu. Mereka menilai Jokowi telah berhasil dan mengingin kan melanjutkan kembali kepemimpinannya.
Sebelumnya, LSI Denny JA menggelar survei pascadebat pertama Kamis (17/1). Hasilnya, Jokowi-Amin unggul dengan capaian 50% dari Prabowo-Sandi yang meraup angka 35,4%. Menurut peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, hasil survei itu tidak terpaut jauh dengan elektabilitas Desember 2018, yakni Jokowi-Amin meraup 54,2% dan Prabowo-Sandi 30,6%.
Survei Charta Politika 22 Desember 2018-2 Januari 2019 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Amin 53,2%. Unggul atas Prabowo-Sandi dengan raihan 34,1% (Media Indonesia, 17/1). "Sebanyak 12,7% responden belum menentukan pilihan. Capaian kedua pasangan tidak berubah jika dibandingkan dengan survei pada Oktober-Desember 2018. Waktu itu, elektabilitas Jokowi-Amin 53,2%, sedangkan Prabowo-Sandi 35,5%," ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya. (Faj/*/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved