Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Eni Saragih: Pak Idrus Selalu Bilang Hati-Hati

Rahmatul Fajri
29/1/2019 16:49
Eni Saragih: Pak Idrus Selalu Bilang Hati-Hati
( ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana/aww)

MANTAN Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih mengaku telah mengenal terdakwa kasus suap Pembangkit Listrik Tenaga Uap Riau-1 Idrus Marham sejak lama. Kedekatan keduanya dimulai ketika sama-sama menjadi aktivis.

"Saya dekat dengan Pak Idrus dari tahun 2002, saat masih jadi aktivis. Setiap ada kegiatan, saya curhat ke beliau," kata Eni ketika bersaksi untuk Idrus Marham di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (29/1).

Eni lantas mengakui kerap diperingatkan Idrus ketika bersedia memenuhi instruksi Setya Novanto untuk mengawal bos PT Blackgold Natural Resources Johanes Budisutrisno Kotjo yang mendapatkan proyek PLTU tersebut. Saat itu, Setya Novanto menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Pak Idrus selalu bilang selalu hati-hati. Nanti kalau ada yang salah, Eni doang yang kena. Udah diwarning, tetapi karena saya loyal kepada atasan, saya laksanakan," tutur Eni.

Baca juga: Suap PLTU Riau-1, Eni Sebut Uang Kotjo Halal

Meski demikian, Eni mengatakan kepada Idrus, fee yang ia dapat setelah membantu Kotjo mendapatkan proyek tersebut adalah sesuatu yang sah dan halal. Sehingga, Eni mengatakan tidak ada yang salah dengan rencana pembangunan proyek tersebut.

Selain itu, ia menilai proyek tersebut berdampak positif karena pemerintah memiliki 51% saham di dalamnya.

"Saya cerita ke Pak Idrus pekerjaannya halal, fee 2,5% itu legal untuk Pak Kotjo. Kenapa diyakinkan halal? Saya diyakinkan oleh Pak Kotjo, katanya halal, tidak melakukan mark up, saya sebagai agen, dan bayar pajak. Jadi, meyakinkan saya buat bantu," terangnya.

Seperti diketahui, Idrus Marham dan Eni dalam kasus ini didakwa menerima suap Rp2,250 miliar.

Menurut jaksa, pemberian uang tersebut diduga agar Eni membantu Kotjo mendapatkan proyek Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Riau 1.

Proyek tersebut rencananya akan dikerjakan PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PT PJBI), Blackgold Natural Resources dan China Huadian Engineering Company Ltd yang dibawa oleh Kotjo.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya