Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kiai Ma'ruf: Soal Baasyir, Urusan Dalam Negeri Kita

Micom
20/1/2019 21:35
Kiai Ma'ruf: Soal Baasyir, Urusan Dalam Negeri Kita
( ANTARA FOTO/Reno Esnir)

PEMERINTAH Australia keberatan dengan keputusan Presiden Joko Widodo melepaskan narapidana teroris Abu Bakar Baasyir. Baasyir akan dilepaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindu atas dasar kemanusiaan.

Mengenai rencana itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyampaikan keberatan kepada Pemerintah Indonesia.

Merespons itu, calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berpandangan pembebasan Baasyir merupakan langkah tepat yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Terutama sudah menilik dari sifat penegakan hukum dan kemanusiaan.

"Itu urusan dalam negeri kita. Saya kira pemerintah punya kebijakan-kebijakan. Ada yang sifatnya penegakkan hukum dan ada sifatnya kemanusiaan dan Pak Jokowi sudah mengambil langkah itu," ujar Ma'ruf.

Disampaikan Ma'ruf seusai acara deklarasi dukungan relawan Moja 31, Cigugur Girang, Bandung Barat, Minggu (20/1),  mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu meyakini, persoalan pembebasan Baasyir tidak akan mempengaruhi hubungan diplomasi antarkedua negara, lantaran memiliki kedaulatan masing-masing.

"Tidak, kita masing-masing punya kedaulatan," ungkapnya.

Baca juga: Pembebasan Abu Bakar Baasyir Dipertanyakan

Ma'ruf berharap tak ada intervensi antarnegara terkait permasalahan Abu Bakar Baasyir. Ma'ruf mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Presiden Jokowi.

"Ya, supaya tidak mengintervensi masing-masing negara," imbuh Ma'ruf.

Sebelumnya, Scott Morrison mengatakan pada Sabtu (19/1/2019), ia telah melakukan kontak dengan pemerintah Indonesia.

"Posisi Australia tentang masalah ini tidak berubah, kami selalu menyatakan keberatan yang paling dalam," kata Morrison kepada wartawan di Melbourne, dikutip dari Reuters.

Sementara Presiden Jokowi mengatakan bahwa keputusan ini sepenuhnya atas dasar kemanusiaan. Ini mengingat usia Abu Bakar Baasyir telah menginjak 80 tahun.

"Yang pertama memang alasan kemanusiaan. Artinya, beliau kan sudah sepuh. Ya pertimbangannya kemanusiaan," jelas Jokowi di Jakarta, Jumat (17/1). (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik